Terungkap! 5 Strategi Bank Mega Tahan Banting Akibat Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mega Tbk (MEGA) memiliki lima strategi untuk tetap bisa bertahan di tengah kondisi pandemi seperti saat ini, sehingga membukukan kinerja yang lebih baik dibanding perbankan lainnya.
"Pertama, memanfaatkan ekosistem CT Corpora untuk meningkatkan volume usaha," ujar Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib pada CNBC Indonesia Award: The Most Inspiring Banks di Jakarta, Jumat (20/11/2020).
Strategi berikutnya adalah menciptakan layanan baru serta aktif melakukan transformasi digital dan otomasi proses. Ketiga, meningkatkan kenyamanan layanan, mitigasi risiko dan efisiensi.
"Keempat, Bank Mega berusaha meningkatkan volume kredit untuk meningkatkan pendapatan bunga dan meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) serta menurunkan cost of fund," tegasnya.
"Strategi terakhir Bank Mega adalah meningkatkan fee based income," imbuhnya.
Melalui strategi tersebut, Bank Mega mengantongi penghargaan sebagai "The Most Profitable Bank" pada CNBC Indonesia Award.
Informasi saja, Bank Mega mencetak pertumbuhan laba sebelum pajak (profit before tax/PBT) sebesar 27,7% menjadi Rp 2,2 triliun pada kuartal III-2020. Perusahaan tetap bisa mengantongi laba yang didorong dari peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) meski di tengah pandemi Covid-19, dan menjadi tanda kuatnya profitabilitas perusahaan.
Hingga September, pendapatan bunga bersih perseroan tumbuh 8,3% secara tahunan menjadi Rp 2,97 triliun. NII merupakan indikator kemampuan sebuah bank memutar dana nasabah yang dikelolanya menjadi kucuran kredit yang aman dan juga menguntungkan.
Kuatnya pendapatan bunga tidak terlepas dari kenaikan kredit yang disalurkan, meski di kala pandemi, serta kemampuan perseroan menjaga agar pos beban tidak membengkak sehingga berujung pada keunggulan efisiensi.
Selanjutnya, penyaluran kredit Bank Mega seperti tahan-pandemi dengan tumbuh 4,7% menjadi Rp 50,5 triliun. Menurut data Tim Riset CNBC Indonesia, capaian itu melampaui kinerja kredit bank sejenis, yang justru minus 3,37%.
Jika melihat rasio profitabilitas lainnya, Bank Mega juga unggul dibandingkan dengan kompetitornya. Rasio pengembalian aset (return on asset/ROA) masih tumbuh positif sebesar 2,9%, dibandingkan posisi tahun lalu sebesar 2,7% dan juga lebih baik dari capaian industri.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bank Mega Mengubah Krisis Pandemi Jadi Cuan
