3 Kuartal Tekor, Indomobil Derita Rugi Q3 Rp 467 M

tahir saleh, CNBC Indonesia
20 November 2020 14:37
Indomobil (dok.indomobilnissan.com)
Foto: Indomobil (dok.indomobilnissan.com)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten otomotif Grup Salim, PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), menderita rugi bersih di sepanjang 9 bulan tahun ini atau per September menjadi Rp 467,24 miliar, dari periode yang sama tahun lalu yang masih mencetak laba bersih Rp 328,31 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan publikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat ini (20/11/2020), rugi bersih dialami seiring dengan turunnya pendapatan, tingginya beban perusahaan, dan adanya rugi atas entitas asosiasi.

Pendapatan IMAS pada periode 9 bulan itu turun 23,42% menjadi Rp 11,28 triliun, dari September tahun sebelumnya Rp 14,73 triliun.

Beban pokok pendapatan turun menjadi Rp 8,69 triliun dari sebelumnya Rp 11,91 triliun.

Adapun beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 1,39 triliun dari Rp 1,32 triliun, beban keuangan mencapai Rp 1,21 triliun, turun dari sebelumnya Rp 1,17 triliun.

Ada pula bagian atas rugi entitas asosiasi sebesar Rp 99,96 miliar dari sebelumnya rugi neto entitas asosiasi Rp 36,12 miliar.

Aset perusahaan naik menjadi Rp 46,65 triliun per September lalu, dari Desember 2019 yakni Rp 44,70 triliun.

Secara rinci penjualan kendaraan kepada pihak ketiga turun menjadi Rp 10,27 triliun dari Rp 13,29 triliun. Penjualan terbesar yakni dari mobil, truk, dan alat berat yang turun menjadi Rp 4,34 triliun dari Rp 7,20 triliun.

Meski demikian, lini bisnis yang naik di antaranya jasa keuangan naik menjadi Rp 1,63 triliun, sewa kendaraan dan logistik naik jadi Rp 1,15 triliun, dan bahan bakar/energi naik jadi Rp 1,03 triliun.

Sebagai catatan, raihan rugi bersih ini juga berlanjut dalam 3 kuartal beruntun. Pada kuartal I-2020, tekanan penurunan penjualan membuat perseroan membukukan rugi bersih Rp 164,50 miliar per Maret 2020.

Padahal, pada periode 3 bulan di tahun 2019, IMAS berhasil mencetak laba bersih hingga Rp 630,99 miliar.

"Penjualan kendaraan di Q1 menurun sebesar 22,2%, adapun di Q2 diestimasi akan menurun sekitar 70%," kata Direktur Utama Indomobil Jusak Kertowidjojo, dalam surat jawaban pertanyaan Bursa Efek Indonesia.

Di semester I-2020 (Januari hingga Juni), IMAS juga merugi Rp 347,41 miliar, dari laba bersih di periode yang sama tahun lalu Rp 462,67 miliar. Pendapatan turun menjadi Rp 7,38 triliun, dari periode semester I-2019, yakni Rp 9,58 triliun.

Manajemen IMAS dalam laporan keuangan mengatakan operasi perusahaan dan entitas anak telah dan mungkin terkena dampak oleh pecahnya Covid-19 yang dimulai di China, kemudian menyebar ke negara lain termasuk Indonesia.

"Dampak Covid-19 terhadap ekonomi global dan Indonesia termasuk terhadap pertumbuhan ekonomi, penurunan pasar modal, peningkatan risiko kredit, depresiasi nilai tukar mata uang asing dan gangguan operasi bisnis," tulis manajemen IMAS.

"Dampak masa depan dari wabah Covid-19 ke Indonesia dan perusahaan serta entitas anak masih tidak jelas saat ini. Peningkatan jumlah infeksi Covid-19 yang signifikan atau perpanjangan wabah dapat berdampak bagi Indonesia dan perusahaan serta entitas anak.

Namun, manajemen IMAS menegaskan, dampak di masa depan juga akan tergantung pada efektivitas tanggapan kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah.

"Dampak pandemi Covid-19 di Indonesia menyebabkan terhambatnya rantai pasokan dari seluruh dunia, serta penurunan aktivitas ekonomi seiring dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara bertahap dimulai April 2020. Apabila hal ini terjadi dalam jangka waktu yang panjang, maka akan menghambat pertumbuhan seluruh industri, tidak terlepas industri otomotif."


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sudah 2 Hari Beruntun Saham IMAS Sentuh ARB, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular