
Jelang Rilis Neraca Pembayaran, IHSG Sukses Tembus 5.600!

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan Jumat (20/11/20) dibukadi zona hijau, terapresiasi 0,16% di level 5.602,78. Selang 15 menit IHSG masih terapresiasi 0,45% di level 5.619,03 jelang rilis data neraca pembayaran oleh Bank Indonesia.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 72miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 2,6 triliun.
Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Astra Internasional Tbk (ASII) dengan jual bersih sebesar Rp 22 miliar dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 15 miliar.
Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Bank Central Asia Tbk(BBCA) dengan beli bersih sebesar Rp 18 miliar dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dengan net buy sebesar Rp 9 miliar.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) hari ini berpeluang menjadi pusat perhatian lagi setelah menurunkan suku bunga acuan dengan rilis Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal III-2020.
Sebabnya kuartal ketiga ini kita kemungkinan akan melihat surplus transaksi berjalan (current account surplus/CAS) untuk pertama kalinya sejak tahun 2011, meski dalam skala terbatas yang kemungkinan tidak bakal cukup untuk membawa posisi akhir tahun berada di angka surplus.
Gubernur BI Perry Warjiyo kepada pers pda 19 Oktober lalu mengatakan bahwa surplus neraca transaksi berjalan ini dipengaruhi perbaikan dari sisi ekspor dan penyesuaian impor, sejalan dengan permintaan domestik yang kuat.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) berayun ke jalur hijau pada penutupan perdagangan Kamis (19/11/2020), menyusul kenaikan saham-saham teknologi, setelah sempat dibuka terpelanting hingga 100 poin.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 44,8 poin ( 0,2%) ke 29.483,23 sedangkan indeks S&P 500 menguat 0,4% ke 3.581,87, sementara Nasdaq tumbuh 0,9% menjadi 11.904,71.
Kabar positif tambahan muncul dari Senat, di mana pimpinan majelis minoritas Chuck Schumer (senator dar Partai Demokrat) dan pimpinan majelis tinggi Mitch McConnell dari partai Republik menyatakan kesepakatan untuk melanjutkan pembahasan stimulus.
"Sembari menunggu kejelasan vaksin dan tambahan stimulus fiskal, investor benar-benar berupaya menginterpretasikan pengaruhnya dalam waktu dekat," tutur Michael Arone, Kepala Perencana Investasi State Street Global Advisors, kepadaCNBC International.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000