Bunga Acuan BI Turun, IHSG Lanjut Reli atau Profit Taking?

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
20 November 2020 08:55
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada perdagangan akhir pekan ini, penguatan indeks Harga Saham Gabungan diyakini bakal tertahan karena aksi ambil untung pelaku pasar.

Sebelumnya pada Kamis kemarin, IHSG finis di zona hijau dengan penguatan 0,65% ke level 5.594,05 poin dengan nilai transaksi mencapai Rp 13,15 triliun dengan volume 19,37 miliar unit saham. Adapun, investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 329,44 miliar.

Dalam riset yang dipublikasikan Reliance Sekuritas, katalis positif dari dalam negeri datang dari Bank Indonesia yang memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 3,75%.

Menurut Reliance, turunnya suku bunga BI rate berpotensi meningkatkan minat konsumen untuk melakukan KPR yang akan menumbuhan marketing sales perusahaan property.

Dari Eropa, investor akan menanti hasil pembicaraan brexit yang mendekati tenggang waktunya dan data tentang klaim pekerjaan mingguan AS dan penjualan rumah bulan Oktober.

"Secara sentimen pergerakan IHSG dibayangi aksi profit taking di akhir pekan. Dari dalam negeri, investor akan menunggu rilis data neraca pembayaran kuartal 3 dan data penjualan sepeda motor," tulis Reliance Sekuritas, Jumat (20/11/2020).

Sementara itu, Head of Research PT MNC Sekuritas, Edwin Sebayang berpendapat, level psikologis 5.700 sudah di depan mata, bukan tidak mungkin level ini akan tembus bila tren rebound terus berlanjut sampai akhir tahun.

Namun, pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak pada rentang 5.541 - 5.628. Utamanya ditopang sentimen naiknya harga beberapa komoditas seperti minyak dunia 0,23%, batu bara 0,32% serta Nikel 0,54%.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sesuai Ekspektasi, BI Turunkan Lagi Bunga Acuan 25 Bps ke 4%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular