
Dolar Disayang, Rupiah Dibuang & Terlemah di Asia!

Dolar AS yang sudah lama 'dibuang' kini kembali 'disayang' oleh investor. Pada pukul 09:31 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,2%.
Maklum saja, mata uang Negeri Adidaya sudah melemah cukup dalam. Dalam sepekan terakhir, Dollar Index terkoreksi 0,52% dan selama sebulan ke belakang berkurang 0,63%. Dolar AS memang sudah 'murah', sehingga wajar jadi buruan pelaku pasar.
Selain itu, investor juga mencemaskan perkembangan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, jumlah pasien positif corona di seluruh negara per 18 November 2020 adalah 55.326.907 orang. Bertambah 536.224 orang dibandingkan hari sebelumnya.
Dalam 14 hari terakhir (5-18 November 2020), rata-rata pasien positif bertambah 563.396 orang per hari. Melonjak dibandingkan 14 hari sebelumnya yakni 478.597 orang per hari.
Sementara jumlah pasien meninggal per 18 November 2020 adalah 1.333.742 orang. Bertambah 9.220 orang (0,7%) dibandingkan hari sebelumnya.
Selama dua pekan terakhir, rata-rata pasien yang tutup usia berjumlah 8.503 orang setiap harinya. Meningkat dibandingkan rerata dua minggu sebelumnya yaitu 6.481 orang per hari.
"Ketika lonjakan kasus dirasa cukup mempengaruhi prospek pertumbuhan ekonomi, dan mampu menutup berita soal vaksin, maka dolar AS akan punya pijakan. Aset-aset berisiko pun melemah," kata Kit Juckes, Currency Strategist di Societe Generale, seperti dikutip dari Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
