Analisis Teknikal

Bang, IHSG Pengen Tembus 5.600? Cek Dulu Syarat dari Adek

Tri Putra, CNBC Indonesia
17 November 2020 12:57
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau di sesi I perdagangan hari ini, Selasa (17/11/2020).

Kabar kandidat vaksin Covid-19 Moderna yang diklaim ampuh direspons positif oleh pasar dan membuat mayoritas bursa saham Asia berada di zona apresiasi.

IHSG melompat 0,99% dan ditutup di 5.549,182 pada 11.30 WIB. Data perdagangan mencatat 250 saham mengalami apresiasi, 171 saham terkoreksi dan 167 saham stagnan.

Nilai transaksi yang tercatat hingga berakhirnya sesi pertama mencapai Rp 8,22 triliun. Asing masuk ke pasar saham Indonesia dengan nilai beli bersih (net buy) sebesar Rp 562,66 miliar.

Investor memang sedang on fire. Risk appetite para pelaku pasar bangkit dengan kabar gembira yang bertubi-tubi terkait perkembangan vaksin Covid-19.

Setelah minggu lalu Pfizer, BioNTech dan Gamaleya Research Institute menklaim bahwa kandidat vaksin mereka memiliki tingkat keampuhan lebih dari 90%, kini giliran Moderna.

Perusahaan bioteknologi asal AS itu mengembangkan vaksin untuk Covid-19 dengan platform yang sama dengan Pfizer dan BioNTech yang menggunakan molekul RNA. Kandidat vaksin Covid-19 Moderna disebut punya tingkat keampuhan 94,5%.

"Kami akan memiliki vaksin yang dapat menghentikan Covid-19," kata Presiden Moderna Stephen Hoge dalam wawancara telepon dengan Reuters.

Analisis sementara Moderna didasarkan pada 95 infeksi di antara peserta uji coba yang menerima vaksin atau plasebo. Hanya lima infeksi terjadi pada sukarelawan yang menerima vaksin mRNA-1273, yang diberikan dalam dua suntikan dengan selang waktu 28 hari.

"Vaksin benar-benar cahaya di ujung terowongan," kata Dr. Anthony Fauci, pakar penyakit menular AS.

Analisis Teknikal

Teknikal IHSGFoto: Tri Putra/CNBC Indonesia
Teknikal IHSG

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area batas dengan BB yang kembali melebar atas maka pergerakan IHSG selanjutnya berpotensi sideways.

Untuk mengubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 5.573 apabila konsisten menembus level ini maka jalan IHSG untuk ke level 5.600 akan semakin terbuka. Sementara untuk melanjutkan tren bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 5.514.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 74, yang menunjukkan adanya indikator jenuh beli akan tetapi apabila momentum sedang kuat RSI bisa bertahan di zona jenuh beli dalam waktu yang lama.

Sementara itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) yang menggunakan pergerakan rata-rata untuk menentukan momentum, dengan indikator MACD di wilayah positif, yang menunjukkan momentum IHSG sedang kuat.

Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di area batas atas, maka pergerakan selanjutnya cenderung sideways atau menyamping.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular