Ikuti Tren Asia, Bursa Eropa Kompak Menghijau di Pembukaan

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
16 November 2020 15:52
A monitor is pictured for the official share trading Siemens Healthineers start following an initial public offering  (IPO) at the trading floor of Frankfurt’s stock exchange in Frankfurt Germany, March 16, 2018. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa menguat pada sesi awal perdagangan Senin (16/11/2020), di tengah pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) dan perkembangan pandemi virus corona yang masih menjadi perhatian pemodal.

Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa naik 0,7% di awal perdagangan dengan indeks saham sektor perbankan menguat 2,9% memimpin reli di tengah kenaikan seluruh indeks sektoral.

Setengah jam kemudian reli indeks Stoxx menjadi 2,9 poin (+0,75%) ke 388,07. Indeks DAX Jerman naik 94,4 poin (+0,72%) ke 13.171,15 dan CAC Prancis tumbuh 54,3 poin (+1,01%) ke 5.434,45. Di sisi lain, indeks FTSE Inggris menguat 46,45 poin (+0,74%) ke 6.362,84.

Perkembangan pilpres AS masih menjadi perhatian investor setelah kandidat presiden petahana AS Donald Trump secara publik mengakui kemenangan pesaingnya Joe Biden, setelah hitung cepat media menunjukkan keunggulan Biden, sebagaimana dilaporkan NBC News.

Di Asia, bursa saham kompak menguat pada Senin setelah 15 ekonomi di kawasan tersebut menekan kesepakatan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), Minggu (15/11/2020).

Perjanjian dagang ini mencakup hampir sepertiga dari populasi dunia (30% PDB) dan diprediksi akan menambah US$ 186 miliar ke ekonomi dunia. Ini menjadi pertama kali raksasa ekonomi Asia yakni China, Jepang, dan Korsel bergabung dalam 1 pakta, tanpa ada AS di dalamnya.

Di luar itu, pelaku pasar masih mengawasi perkembangan virus corona setelah lebih dari 11 juta kasus Covid-19 terkonfirmasi di AS. Data COVID Tracking Project menunjukkan ada lebih dari 68.500 orang yang masuk rumah sakit akibat virus corona.

Studi National Cancer Institute (INT) di Milan Italia menunjukkan bahwa virus corona menyebar di Italia sejak September 2019, menunjukkan Covid-19 kemungkinan sudah menyebar di berbagai belahan dunia bahkan sebelum teridentifikasi di China, demikian diberitakan Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pantau Rilis Neraca Emiten Besar, Bursa Eropa Dibuka Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular