
Heboh Harga CPO Rekor 8 Tahun, Saham Sawit Diserbu Investor

Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi borong investor terhadap saham-saham produsen minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) melesat pada perdagangan pagi ini, Senin (16/11/2020).
Reli harga CPO yang sudah di atas RM 3.000/ton membuat investor yakin akan prospek menjanjikan dari saham-saham ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) saham-saham CPO yang mengalami penguatan tinggi pagi ini, di antaranya saham PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) naik 2,33% ke harga Rp 880/unit.
Lalu saham PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) menguat 1,67% ke harga Rp 1.525/unit, saham PT PP London Sumatra Plantation Tbk (LSIP) naik 0,92% ke harga Rp 1.100/unit.
Kemudian saham PT Mahkota Group Tbk (MGRO) menguat 0,65% ke harga Rp 780/unit, saham PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) menguat 0,62% ke harga Rp 810. Dan terakhir saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menguat 0,67% ke harga Rp 11.225/unit.
Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) meroket ke level tertinggi dalam 8 tahun terakhir di pekan ini. Ekspektasi meningkatnya permintaan CPO dibarengi dengan penurunan supply, menjadi pemicu kinerja impresif tersebut.
Melansir data Refintiv, CPO sepanjang pekan lalu, meroket 6,26% ke 3.380 ringgit/ton. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 2 Mei 2012. Harga minyak nabati ini sebenarnya mulai meroket sejak pekan lalu, ketika melesat 5,65%. Sehingga dalam 2 pekan terakhir CPO meroket lebih dari 2%.
Penyebabnya, pemilihan presiden AS 3 November lalu yang menunjukkan kemenangan Joseph 'Joe' Biden dari Partai Demokrat, melawan petahana dari Partai Republik, Donald Trump.
Kemenangan Biden dianggap dapat memberikan stabilitas di pasar, kemudian perang dagang AS-China kemungkinan akan berakhir atau setidaknya tidak memburuk.'
Jika hubungan kedua negara membaik, maka perekonomian China akan bangkit kembali. Seperti diketahui, China merupakan salah satu konsumen CPO terbesar di dunia, dengan bangkitnya perekonomian, permintaan CPO tentnya berpeluang meningkat.
Selain kemenangan Biden, vaksin virus corona dari Pfizer yang dilaporkan mampu menangkal virus hingga lebih dari 90% juga membuat prospek pemulihan ekonomi global semakin cerah.
Selain itu tampak ada prospek membaiknya permintaan, tingkat ekspor CPO Malaysia juga sudah mulai menunjukkan kenaikan dalam 2 bulan terakhir. Ekspor di bulan Oktober tercatat naik 8,6% dari bulan sebelumnya, menjadi 1,57 juta ton.