Bursa Eropa Cenderung Melemah di Perdagangan Sesi Awal

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
13 November 2020 15:52
FILE PHOTO: A trader sits in front of the computer screens at his desk at the Frankfurt stock exchange, Germany, June 29, 2015.  REUTERS/Ralph Orlowski/File Photo
Foto: REUTERS/Ralph Orlowski

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa melemah pada sesi awal perdagangan Jumat (13/11/2020), menyusul kian pastinya kemenangan kandidat presiden Joe Biden di negara bagian Arizona, memperlebar karpet merah menuju Gedung Putih.

Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa terkoreksi 0,4% pada permulaan perdagangan, dengan mayoritas indeks saham sektoral tertekan bersamaan dengan koreksi mayoritas bursa di kawasan Eropa.

Sejam kemudian koreksi indeks Stoxx berkurang menjadi 0,8 poin (-0,2%) ke 384,38. Indeks DAX Jerman surut 15,7 poin (-0,1%) ke 13.037,29 dan FTSE Inggris turun 38,4 poin (-0,6%) ke 6.300,51. Di sisi lain, indeks CAC Prancis naik 2,1 poin (+0,04%) ke 5.364,66.

Indeks saham sektor minyak dan gas memimpin pelemahan, dengan anjlok lebih dari 1,2%, sedangkan sektor utilitas naik sekitar 0,4%.

Biden diproyeksikan memenangkan pertarungan di Arizona setelah mantan wakil presiden tersebut mengungguli kandidat presiden petahana AS Donald Trump dengan mengantongi 11 suara elektoral, sehingga menyabet 290 suara.

Pada Minggu, NBC News memproyeksikan Biden akan memenangi pilpres setelah Pennsylvania terbukti memilih kandidat dari Partai Demokrat tersebut dengan perolehan 270 suara elektoral pada saat itu. Namun Trump sampai sekarang menolak mengakui kemenangan lawannya.

Bursa saham di Asia Pasifik melemah pada Jumat karena kasus corona di AS terus meningkat, dengan saham di bursa daratan China anjlok ke teritori negatif pada sesi perdagangan sore. Di AS, kontrak berjangka (futures) bergerak flat di tengah kenaikan kasus infeksi Covid-19.

Kontrak futures Dow Jones Industrial Average bergerak menguat 8 poin, kontrak futures S&P 500 naik tipis, dan kontrak serupa Nasdaq 100 menguat 41 poin. Kenaikan tipis itu belum cukup meyakinkan untuk memprediksi Wall Street bakal bergerak menguat.

Di Eropa, kawasan ekonomi euro tersebut dijadwalkan merilis data permulaan angka pengangguran, data neraca perdagangan, dan proyeksi Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal ketiga untuk zona euro.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Kompak Menguat Sambut Kemenangan Biden di AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular