
CPO Tembus Level Tertinggi 8 Tahun, Saatnya Beli Saham Sawit?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) terjadi sejak bulan Maret lalu. Reli yang terus terjadi membuat harga CPO kini berada di rentang tertingginya dalam kurun waktu 8 tahun. Hal ini membuat sektor perkebunan sawit nasional mendapatkan rating overweight (kenaikan melebihi sektor lain) dari para analis.
Harga kontrak futures CPO pengiriman Januari di Bursa Malaysia Derivatif Exchange sudah menyentuh level RM 3.300/ton sampai bulan November ini. Sementara untuk harga CPO FOB Indonesia di Kalimantan sampai dengan September sudah tembus ke atas Rp 9.000/Kg.
Dalam siaran pers Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) pada Kamis (12/11/2020), nilai ekspor produk sawit selama Januari-September 2020 mencapai US$ 15,49 miliar, naik 7,19% dari US$ 14,46 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Ekspor CPO hingga September mencapai 5,35 juta ton atau sekitar 15,5% dari produksi CPO. Pada Juli, ekspor CPO sebesar 656.000 ton, lalu pada Agustus turun menjadi 510.000 ton, dan pada September naik tipis menjadi 518.000 ton.
Jumlah ekspor tertinggi selama periode sembilan bulan tahun ini terjadi pada Januari 2020 yang mencapai 699.000 ton dan terendah pada Agustus 2020. Peningkatan ekspor ditopang oleh kenaikan permintaan dari China, India dan negara lain seperti Rusia dan Brazil.
Adapun produksi CPO Indonesia selama Januari-September 2020 mencapai 34,4 juta ton, atau turun sekitar 4,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan produksi sawit Indonesia diakibatkan oleh kekeringan panjang yang terjadi tahun lalu.
Harga CPO yang rendah juga membuat penggunaan pupuk menjadi lebih rendah dan berakibat pada penurunan produksi. Kenaikan harga CPO yang signifikan mulai bulan Oktober dipicu oleh adanya sentimen La Nina.
La Nina pada dasarnya merupakan suatu fenomena alam yang dicirikan dengan intensitas hujan lebih tinggi. Bahkan bisa 40% lebih tinggi dari normal. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah mewanti-wanti bahwa mulai Oktober sampai akhir tahun hujan lebat akan melanda seluruh wilayah Tanah Air.
Jika berkaca pada peristiwa La Nina yang pernah terjadi pada 2011-2012 dan 2016, maka dampaknya ke harga CPO cenderung positif. Kenaikan harga CPO ini dipandang menjadi sentimen positif untuk emiten sawit Tanah Air.
LANJUT>>Harga Saham Sawit Gimana?