Top Banget! Harga CPO Sudah Tembus RM 3.060/Ton

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
27 October 2020 12:13
Panen tandan buah segar kelapa sawit di kebun Cimulang, Candali, Bogor, Jawa Barat. Kamis (13/9). Kebun Kelapa Sawit di Kawasan ini memiliki luas 1013 hektare dari Puluhan Blok perkebunan. Setiap harinya dari pagi hingga siang para pekerja panen tandan dari satu blok perkebunan. Siang hari Puluhan ton kelapa sawit ini diangkut dipabrik dikawasan Cimulang. Menurut data Kementeria Pertanian, secara nasional terdapat 14,03 juta hektare lahan sawit di Indonesia, dengan luasan sawit rakyat 5,61 juta hektare. Minyak kelapa sawit (CPO) masih menjadi komoditas ekspor terbesar Indonesia dengan volume ekspor 2017 sebesar 33,52 juta ton. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Panen tandan buah segar kelapa sawit di kebun Cimulang, Candali, Bogor, Jawa Barat (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (CPO) Negeri Jiran sedikit terkoreksi pada perdagangan jelang siang hari ini, Selasa (27/10/2020). Harga CPO sudah tembus ke atas RM 3.000/ton.

Kemarin, harga CPO untuk kontrak pengiriman Januari 2021 di Bursa Malaysia Derivatif Exchange ditutup di RM 3.066/ton. Hari ini pada 11.30 WIB harga CPO dipatok di RM 3.060/ton atau turun tipis 0,2%. 

Penurunan harga CPO hari ini karena adanya aksi ambil untung para trader. Namun harga minyak nabati substitusi yang masih tinggi menahan harga CPO dari koreksi lebih lanjut. 

Naiknya harga CPO belakangan ini ke rentang level tertinggi dalam sembilan bulan dipicu oleh kenaikan permintaan ekspor di tengah ancaman penurunan output akibat fenomena perubahan iklim La Nina yang melanda di kawasan tropis pasifik. 

Konsekuensi La Nina adalah curah hujan yang lebat. Bahkan bisa 40% lebih tinggi dibanding curah hujan normal. Berkaca pada kejadian yang sudah terjadi sebelumnya, La Nina selalu dibarengi dengan bencana hidrometeorologis seperti banjir dan tanah longsor yang membuat aktivitas panen menjadi terganggu dan kerusakan stok. 

Di saat yang sama, ekspor minyak nabati ini melonjak di bulan Oktober. Ekspor minyak sawit ke Eropa dan India mengalami kenaikan sementara ekspor ke pasar China cenderung drop. Ekspor ke Uni Eropa naik 2,1% menjadi 289,3 ribu ton dari sebelumnya 283,3 ribu ton.

Pada periode yang sama, impor India tercatat mencapai 369,1 ribu ton, naik dobel digit sebesar 10,5% dibanding bulan September yang tercatat hanya 334,2 ribu ton. Sementara itu impor China drop 23% menjadi 186,1 ribu ton dari 242,5 ribu ton. 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga CPO Siap Bangkit Lagi, India & China Mau Libur Panjang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular