Bangkit dari Resesi, Ekonomi Inggris Meroket 15,5% di Q3 2020

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
12 November 2020 15:39
Menara Elizabeth dan lonceng 'Big Ben' di Gedung Parlemen, London, Inggris (14/8/2019). (REUTERS / Neil Hall)
Foto: Menara Elizabeth dan lonceng 'Big Ben' di Gedung Parlemen, London, Inggris (14/8/2019). (REUTERS / Neil Hall)

Jakarta, CNBC Indonesia - Inggris mengumumkan perekonomiannya mengalami rebound sebesar 15,5% pada kuartal III. Dengan demikian, ekonomi Negeri Ratu Elizabeth bangkit dari resesi usai menderita pertumbuhan ekonomi minus di kuartal I dan kuartal II lalu.

Dikutip dari AFP pada Kamis (12/11/2020), Biro Statistik Nasional Inggris mengumumkan hal ini kepada awak media.

"Produk domestik bruto (PDB) Inggris diperkirakan tumbuh sekaligus mencatatkan rekor 15,5% pada Juli hingga September karena langkah-langkah penguncian dikurangi," kata Biro Statistik Nasional Inggris pada sebuah pernyataan.



Meski begitu, secara year-on-year, perekonomian Inggris masih 9,7% lebih kecil dibanding periode yang sama tahun lalu.

Inggris mengalami kontraksi hebat dalam ekonominya tahun ini karena lockdown yang diberlakukan negara itu. Dilansir dari Trading Economics, Pada kuartal I, perekonomian Inggris minus 2,1%. Sedangkan di kuartal II, ekonomi Negeri Ratu Elizabeth turun lebih parah lagi ke angka minus 21,5%

Meski pada saat ini diberlakukan relaksasi dari kebijakan lockdown, namun Inggris masih dibayang-bayangi ancaman lockdown ketat fase berikut. Ini karena penyebaran Covid-19 yang masih jauh dari kata menurun.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inggris-UE Sulit Sepakati FTA, Bursa Eropa Dibuka Minus

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular