
Awas! IHSG Rawan Longsor Hari Ini, Diserbu Ambil Untung

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah mencetak reli dalam lima hari berturut-turut, pada perdagangan hari ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi terkoreksi. Hal ini seiring dengan pelemahan indeks Dow Jones sebesar 0,08% dan turunnya sejumlah harga komoditas.
Pada Rabu kemarin, IHSG ditutup menguat 0,85% ke level 5.509,51 poin dengan nilai transaksi mencapai Rp 16,37 triliun dengan volume 19,78 miliar unit saham. Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih senilai Rp 1,01 triliun. Pasar saham tampaknya masih merespons positif katalis perkembangan vaksin Pfizer yang dinyatakan efektif 90% melawan virus Corona tanpa efek samping.
Head of Research PT MNC Sekuritas, Edwin Sebayang berpendapat, hari ini IHSG berpeluang terkoreksi pada rentang 5.464 - 5.551. "IHSG menguat selama 5 hari berturut-turut sebesar 404.31 poin atau 7,7%, itu artinya market perlu mendinginkan mesin sementara waktu seiring kejatuhan DJIA," kata Edwin, Kamis (12/11/2020).
Sementara itu, dalam risetnya, Reliance Sekuritas memaparkan, pergerakan IHSG hari ini masih akan dibayangi oleh aksi profit taking terlebih di tengah penguatan indeks yang telah naik signifikan.
"Invetsor asing terlihat mulai masuk ke pasar Indonesia. Hal ini terlihat dari net buy investor asing yang terus meningkat di beberapa hari ini," tulis Reliance Sekuritas, Kamis (12/11/2020).
Di sisi lain, reli saham global menunjukan mulai terhenti karena investor menilai situasi virus korona yang memburuk di banyak negara besar di seluruh dunia.
Kekhawatiran akan penderitaan ekonomi lebih lanjut dapat mengancam lonjakan hampir 10% di ekuitas global bulan ini karena investor khawatir tentang ancaman tindakan yang lebih keras untuk menahan virus.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Pamer Kinerja IHSG, Lebih Cuan dari Negara Tetangga