Biden Jadi Presiden AS, Emas Diburu! Harga Bakal ke US$ 2.000

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
08 November 2020 11:05
Dailey Monroe, of Harrisburg, waves a
Foto: Pendukung mengibarkan bendera "Biden for President 2020" di depan Pennsylvania State Capitol di Harrisburg, Pa. Sabtu, 7 November 2020. (Mark Pynes / The Patriot-News via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia  - Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) diprediksi bakal mempengaruhi tren harga emas dunia. Pilpres AS dimenangkan oleh calon presiden dari Partai Demokrat yaitu Joe Biden-Kamala Harris melawan petahana Donald Trump-Mike Pence.

Dikki Soetopo, Direktur PT Solid Gold Berjangka (SGB), mengatakan pasar saham, termasuk perdagangan emas dunia mengalami lonjakan yang cukup tajam dengan sentimen pilpres AS ini.

Menurut Dikki, para investor banyak menaruh harapan kepada Joe Biden sebagai orang nomor 1 di Amerika Serikat, karena stimulus lanjutan untuk Covid-19 yang digelontorkan akan jauh lebih besar.

Selain itu, perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok diharapkan akan usai jika Joe Biden terpilih sehingga sentimen positif terhadap pasar global kembali naik.

Selain emas, produk pasar berjangka lain yang saat ini di untungkan termasuk Indeks Hang Seng (HKK), di mana telah mencetak kenaikan sebesar 3,62% di perdagangan Jumat malam (6/11), sementara emas menguat 2,62%, termasuk bursa saham Wall Street AS.

Sebaliknya, indeks dollar malah sebaliknya, mengalami penurunan yang cukup tajam hingga -0.81%.

"Kami memprediksi bahwa selama pemilu AS berlangung maka harga emas akan berada di kisaran US$ 1.953/ troy ons sampai dengan US$ 1.964 troy ons. Sementara untuk HKK akan berada di level 26.500 - 26.100," terang Dikki, dalam pernyataan yang diterima CNBC Indonesia, Minggu (8/11/2020).

Dia mengatakan, rekomendasi kepada para investor, sebelum ditetapkan siapa yg menjadi presiden AS, pasar global akan bergerak dengan volatilitas tinggi.

Oleh karena itu para investor diharapkan lebih berhati-hati meski tren harga emas dan HKK mengalami kenaikan, arah bisa saja berubah.

"Meskipun demikian, produk berjangka yang direkomendasikan saat momen pemilu AS saat ini adalah emas dan HKK. Selain itu dua produk ini juga akan mengalami tren positif saat perayaan Diwali di India, dan Window Dressing menjelang akhir tahun 2020 serta Imlek di awal tahun 2021," jelasnya.

Dalam kesempatan terpisah, harga emas memang diramal berpotensi balik ke level tertingginya sepanjang sejarah yakni di US$ 2.000/troy ons.

Menurut COO sekaligus Co-Founder Digix sebuah platform trading emas digital Shaun Djie mengatakan bahwa emas bakal kembali ke level psikologis tertingginya setelah pemilu AS selesai dan pemenangnya diketahui.

Katalis pemicu harga emas bakal kembali ke level tersebut adalah adanya kenaikan kasus infeksi Covid-19 mengglobal. Gelombang kedua Covid-19 membuat prospek pemulihan ekonomi menjadi suram.

Namun, tahun depan sentimen yang bakal menggerakkan harga emas adalah distribusi vaksin Covid-19. Apabila vaksin tersedia dan distribusinya sesuai harapan Djie memperkirakan harga emas bakal melorot ke US$ 1.600/troy ons sebagaimana ia katakan dalam wawancara dengan Kitco News.

Namun jika yang terjadi sebaliknya, harga emas justru akan bersiap untuk melesat lebih tinggi.

Range Harga Emas Selama Pemilu AS, Data SGB

Support 1 : US$1.914/troy ons

Support 2 : US$ 1.900/troy ons

Resistance 1 : US$1.953/troy ons

Resistance 2 : US$1.964/troy ons

Range HKK Selama Pemilu AS, data SGB

Resistance 2 : 26.500

Resistance 1 : 26.100

Support 1 : 25.200

Support 2 : 25.024


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pecah Telor! Emas Tembus US$ 2.000/oz

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular