
Rupiah Ngeri! Dolar Singapura Letoy 1,3% ke Bawah Rp 10.600

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura melemah tajam pada perdagangan Rabu (4/11/2020) hingga menyentuh level terendah dalam 3 bulan terakhir.
Hasil sementara pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat yang menunjukkan keunggulan calon dari Partai Demokrat Joseph 'Joe' Biden dari petahana Partai Republik Donald Trump, membuat rupiah perkasa.
Melansir data Refinitiv, pagi tadi dolar Singapura merosot 1,31% ke Rp 10.571,6/SG$ di pasar spot. Level tersebut merupakan yang terendah sejak 6 Agustus lalu. Posisi dolar Singapura sedikit membaik, pada pukul 10:50 WIB berada di Rp 10.611,05, melemah 0,94%.
Hasil sementara pilpres AS masih menunjukkan keunggulan Joe Biden. Berdasarkan data dari NBC News, hingga pukul 10:50 WIB Joe Biden unggul dengan memperoleh 192 electoral vote sementara Trump 114. Diperlukan minimal 270 electoral vote untuk memenangi pilpres di AS.
Kemenangan Biden bisa memberikan dampak positif, sebab perang dagang AS-China kemungkinan akan berakhir.
Seperti diketahui, perang dagang AS-China yang dikobarkan oleh Presiden Trump sejak tahun 2018 membuat perekonomian global mengalami pelambatan signifikan, termasuk juga pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat.
Ketika perang dagang kedua negara berakhir tentunya akan menjadi kabar baik yang dapat mengangkat sentimen pelaku pasar, dan kembali masuk ke aset-aset berisiko.
Hasil riset JP Morgan yang dirilis pada 29 Oktober lalu juga menunjukkan pasar saham maupun mata uang negara-negara emerging market akan diuntungkan jika Biden menjadi orang nomor 1 di Negeri Paman Sam. Sebab kebijakan perdagangan yang diambil dikatakan kurang impulsif.
Selain berakhirnya perang dagang, jika Biden dan Partai Demokrat akhirnya berkuasa, pajak korporasi di AS akan dinaikkan. Hal itu justru berdampak bagus bagi Indonesia, sebab berpotensi membuat para investor akan mengalirkan modalnya ke negara emerging market seperti Indonesia.
Kemudian, dari segi stimulus fiskal, Biden tentunya akan menggelontorkan dengan nilainya lebih besar ketimbang Trump dan Partai Republik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rupiah, Juara Asia Semester I-2020 Adalah Peso Filipina
