Bos OJK: Perbankan RI Aman, Kredit Macet Tak Bakal Tembus 5%

Monica Wareza, CNBC Indonesia
02 November 2020 15:46
OJK Press Video Conference -  (Youtube OJK)
Foto: OJK Press Video Conference - (Youtube OJK)

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis tingkat kredit bermasalah (non performing loan/NPL) di industri perbankan Indonesia tidak akan lebih dari 5% tahun ini.

Industri perbankan diharapkan bisa mengelola dan memonitor kualitas kredit yang disalurkan.

"NPL perbankan terakhir 3,15% (per September 2020) dan kami optimistis kelihatannya tidak akan tembus 5%. Ini sudah proses recovery," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam paparannya secara virtual di Jakarta, Senin (2/11/2020).

Wimboh menjelaskan, NPL perbankan Indonesia sempat mencapai 3,22%. Meskipun sudah turun, Wimboh meminta perbankan tetap harus memonitor dan jeli melihat serta mengantisipasi kenaikan NPL.

"Jadi kami yakin perbankan objektif membentuk cadangan dan apabila living will-nya kecil sekali," kata Wimboh.

Selain itu, OJK juga memperpanjang masa restrukturisasi kredit sampai 2022.

Wimboh juga menyebutkan sudah mulai terjadi pertumbuhan kredit. Per Agustus 2020 total kredit yang disalurkan perbankan Indonesia mencapai Rp 5.522 triliun atau naik 1,04%.

Namun pada September angka penyaluran kredit secara tahunan tercatat turun, hanya tumbuh 0,12% menjadi Rp 5.531 triliun.

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK Heru Kristiyana mengatakan NPL gross di Oktober sekitar 3% dan NPL net 1,7%.

Sementara itu, Heru melanjutkan ada potensi pemulihan kredit pada 2021. Ini tampak dari kenaikan kredit 0,16% secara bulanan.

"Kita harapkan akan seperti itu didukung kebijakan pajak maupun pemerintah, demand tumbuh kita harapkan jadi yang month to month bisa berlanjut," kata Heru.


(hps/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article DKI PSBB Total, Layanan Bank Hingga Keuangan Lain Tetap Buka

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular