Rilis Inflasi Jadi Obat Jet Lag IHSG, Asing Borong BMRI-MDKA

Tri Putra, CNBC Indonesia
02 November 2020 12:00
Laju bursa saham domestik langsung tertekan dalam pada perdagangan hari ini, Kamis (10/9/2020) usai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan akan memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai Senin pekan depan.

Sontak, investor di pasar saham bereaksi negatif. Indeks Harga Saham Gabungan anjlok lebih dari 4% ke level 4.920,61 poin. Investor asing mencatatkan aksi jual bersih Rp 430,47 miliar sampai dengan pukul 10.18 WIB.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pertama bulan November, Senin (2/11/20) ditutup di zona merah pada sesi pertama, turun 0,30% di level 5.112,92.

IHSG mencoba merangkak naik ke zona hijau setelah sempat drop 1,07% setelah rilis data inflasi oleh BPS yang menunjukkan adanya inflasi setelah sebelumnya terjadi deflasi selama 3 bulan berturut-turut yang menunjukkan adanya indikasi pemulihan daya beli masyarakat.

Meski bursa Asia hari ini terpantau hijau, IHSG masih memerah sendirian pascalibur panjang kemarin karena masihjet lag. Tercatat bursa Benua Kuning dan Wall Street terkoreksi parah selama IHSG libur.

Meskipun demikian, angin segar datang dari rilis Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan terjadi inflasi di Indonesia pada Oktober 2020. Ini memutus rantai deflasi selama 3 bulan beruntun.

Pada Oktober, terjadi inflasi 0,07% secara bulanan (month-to-month/MtM). Tidak jauh dari konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia yang memperkirakan 0,075%.

Sementara inflasi tahun kalender (year-to-date/YtD) berada di 0,95%% dan inflasi tahunan (year-on-year/YoY) adalah 1,44%%. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan inflasi tahunan di 1,82%.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) sebanyak Rp 200 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 1,6 triliun.

Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan jual bersih sebesar Rp 110 miliar dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 235 miliar.

Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan beli bersih sebesar Rp 46 miliar dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan net buy sebesar Rp 20 miliar.

Terpantau bursa Benua Kuning menghijau setelah terkoreksi parah pekan lalu. Nikkei di Jepang naik 1,46%, Hang Seng di Hong Kong naik 0,88%, sedangkan STI di Singapura naik 0,66%.

Sementara itu dari Negeri Paman Sam, Indeks Dow Jones dan S&P 500 ambrol 6,5% dan 5,6% sepanjang pekan lalu, sementara Nasdaq merosot lebih dari 5%.

Penambahan jumlah kasus Covid-19 yang terus menanjak bahkan mencatat rekor menyebabkan investor kembali pesimis. Melansir CNBC International, pada Kamis lalu, jumlah kasus Covid-19 di AS bertambah sebanyak 88.521 kasus, menjadi yang terbanyak sejak pertama kali terpapar.

Hingga saat ini, jumlah kasus Covid-19 di AS sudah lebih dari 9,4 juta orang, lebih dari 236 ribu meninggal dunia, dan lebih dari 6 juta orang sembuh. Total kasus aktif di negeri Paman Sam saat ini sekitar 3,1 juta orang.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular