Habis Berdarah-darah Pekan Lalu, Bursa Asia Langsung Happy!

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
02 November 2020 11:43
A man walks in front of an electronic stock board showing Japan's Nikkei 225 index at a securities firm in Tokyo Wednesday, June 17, 2020. Major Asian stock markets declined Wednesday after Wall Street gained on hopes for a global economic recovery and Japan's exports sank. (AP Photo/Eugene Hoshiko)
Foto: Bursa Jepang (AP/Eugene Hoshiko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia mayoritas bergerak di zona hijau pada pukul 11:00 WIB, menghiraukan bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street yang ditutup di zona merah pada Jumat (30/10/2020) waktu AS.

Pada Pukul 11:00 WIB, tercatat indeks Nikkei Jepang meroket 1,28%, Hang Seng di Hong Kong menguat 0,85%, indeks STI Singapura terapresiasi 0,65% dan KOSPI Korea Selatan melesat 0,96%. Namun, indeks Shanghai China pada pukul 11:00 WIB terkoreksi tipis 0,05%.

Selanjutnya pada pukul 11.41 WIB, Hang Seng naik 0,88%, Nikkei melesat 1,41%, dan STI naik 0,66%. Hanya bursa Shanghai masih koreksi 0,05%.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pukul 11:00 WIB menguat tipis 0,01% ke level 5.128,81, setelah pada pekan lalu, IHSG hanya dibuka 2 hari saja, karena libur panjang memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Pada penutupan sesi I, IHSG ditutup minus 0,30% di level 5.112,91.

Bursa asia berbalik arah ke zona hijau setelah pada pekan lalu bursa Asia terkoreksi parah, sehingga bursa Asia menghiraukan bursa Amerika Serikat, Wall Street yang kembali melemah akibat ruginya perusahaan teknologi di AS dan kenaikan kasus corona di AS.

Melansir CNBC International, penambahan jumlah kasus Covid-19 yang terus menanjak bahkan mencatat rekor pada Kamis lalu menyebabkan investor kembali pesimis. Tercatat jumlah kasus Covid-19 di AS bertambah sebanyak 88.521 kasus, menjadi yang terbanyak sejak pertama kali terpapar.

Hingga saat ini, jumlah kasus Covid-19 di AS sudah lebih dari 9,4 juta orang, lebih dari 236 ribu meninggal dunia, dan lebih dari 6 juta orang sembuh. Total kasus aktif di negeri Paman Sam saat ini sekitar 3,1 juta orang.

Di kawasan Asia, data yang telah dirilis hari ini adalah data Purchasing Manager' Index (PMI) Manufaktur versi Markit di Korea Selatan dan versi Jibun Bank di Jepang.

Berdasarkan data dari Trading Economics, PMI Manufaktur Korea Selatan periode Oktober 2020 tumbuh menjadi 51,2 dari sebelumnya di angka 49,8.

Sedangkan PMI Manufaktur Jepang periode Oktober 2020 juga tumbuh, yakni menjadi 48,7 dari sebelumnya di angka 47,7.

Indeks PMI memakai tolak ukur angka 50. Jika di bawah itu, maka diartikan terjadi kontraksi dan sebaliknya jika di atas itu berarti ada ekspansi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular