
Efek Jet Lag Libur Panjang, IHSG Merah! Asing Kabur Rp 200 M

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pertama bulan November, Senin (2/11/20) dibuka di zona merah turun 0,39% di level 5.108,02.
Selang 10 menit IHSG semakin terperosok 0,74% di level 5.089,10.
Meski bursa Asia hari ini terpantau hijau, IHSG memerah sendirian pascalibur panjang kemarin karena masih jet lag. Tercatat bursa Benua Kuning dan Wall Street terkoreksi parah selama IHSG libur.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) sebanyak Rp 200 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 1,6 triliun.
Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan jual bersih sebesar Rp 47 miliar dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 93 miliar.
Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan beli bersih sebesar Rp 12 miliar dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan net buy sebesar Rp 4 miliar.
Terpantau bursa Benua Kuning menghijau setelah terkoreksi parah pekan lalu. Nikkei di Jepang naik 1,40%, Hang Seng di Hong Kong naik 0,59%, sedangkan STI di Singapura naik 0,75%.
Sementara itu dari Negeri Paman Sam, Indeks Dow Jones dan S&P 500 ambrol 6,5% dan 5,6% sepanjang pekan lalu, sementara Nasdaq merosot lebih dari 5%.
Penambahan jumlah kasus Covid-19 yang terus menanjak bahkan mencatat rekor menyebabkan investor kembali pesimis. Melansir CNBC International, pada Kamis lalu, jumlah kasus Covid-19 di AS bertambah sebanyak 88.521 kasus, menjadi yang terbanyak sejak pertama kali terpapar.
Hingga saat ini, jumlah kasus Covid-19 di AS sudah lebih dari 9,4 juta orang, lebih dari 236 ribu meninggal dunia, dan lebih dari 6 juta orang sembuh. Total kasus aktif di negeri Paman Sam saat ini sekitar 3,1 juta orang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000