
Curhat Lengkap Lo Kheng Hong Saat Cuan 5.900% Borong Saham

Pengamat pasar modal, penulis dan sahabat Lo Kheng Hong, Lukas Setia Atmadjabanyak menuliskan kisah sukses sang maestro saham Indonesia tersebut.
Menurut Lukas, Lo orang yang sangat teliti. Ia bisa menghabiskan waktu lama membaca laporan keuangan.
"Beliau sangat teliti, sampai-sampai perlu membeli kaca pembesar. Supaya tidak keliru (baca laporan keuangan)...salah satu kunci sukses (investasi saham) Anda harus beli kaca pembesar supaya teliti," kata Luka, saat menjadi moderator dalam acara CMSE tersebut, bersama dengan Lo.
Lukas juga menuturkan, usaha yang dilakukan Lo dalam meneliti laporan keuangan menunjukkan tidak sembarangan dalam memilih saham untuk investasi.
"Ini menunjukkan Pak Lo tidak membeli kucing dalam karung. Jadi bukan karena kebetulan. Pak Lo Sukses karena bisa menghitung," tambah Lukas.
Lalu Lukas menceritakan, Lo Kheng Hong, pada 1998 membeli saham PT United Tractors Tbk (UNTR). Saat itu, pendapatan UNTR sekitar Rp 2 triliun-Rp 4 triliun.
Laba operasional UNTR waktu itu sekitar Rp 1 triliun. Namun laba bersihnya minus Rp 1 triliun, karena rugi kurs.
"Pak Lo dengan cermat menghitung. Ini perusahaan masih bagus dan punya prospek. Akhirnya Pak Lo membeli dan menaruh semua uangnya di saham ini. Pak Lo membeli di harga Rp 250/saham. 'Tidur' selama 6 tahun dan menjual kembali pada harga Rp 15.000/saham," cerita Lukas yang diamini oleh Lo Kheng Hong.
Ini merupakan momentum awal dari kesuksesan Lo Kheng Hong sebagai investor saham.
Cerita seperti ini diulang pada saham-saham yang lain. Pada saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), Lo membeli pada harga Rp 1.000/saham. Lalu menjualnya pada harga rata-rata Rp 10.000/saham.
Dari saham INKP, Lo berhasil meraup cuan besar dari Rp 35 miliar menjadi Rp 350 miliar. Dan ini didapat dalam kurun waktu 1,5 tahun.
Artinya pada saham UNTR, intinya, kata Lukas, kemampuan menganalisis merupakan kunci sukses Lo Kheng Hong. Lo mampu meraup cuan hingga 5.900% dari saham UNTR dan 900% dari saham INKP.
Selain itu, tambah Lukas, kelebihan Lo sebagai seorang investor saham adalah bisa mengontrol emosi.
"Ketika harga saham naik banyak, beliau tidak euforia. Ketika harga saham turun banyak, beliau juga tidak terpuruk," kata Lukas.
Lo juga dinilai sebagai orang yang sabar sebagai seorang investor. "Pemikirannya sederhana, kalau untung 10% saja kita sudah jual. Kita tidak mungkin mendapatkan keuntungan lebih besar dari itu," tambah Lukas.
(hps/tas)[Gambas:Video CNBC]
