Curhat Lengkap Lo Kheng Hong Saat Cuan 5.900% Borong Saham

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
02 November 2020 08:09
Lo Kheng Hong
Foto: Lo Kheng Hong, Simas Invest

Tentu sukses yang diraih Lo tidaklah instan. Wajar jika dirinya mengklaim dari hasil investasi saham menempatkan dirinya lebih kaya dari 99% lulusan Universitas Harvard Amerika Serikat (AS).

Lo dalam paparannya disebutkan ada 3.130 lulusan atau 1% lulusan Harvard yang memiliki harta senilai US$ 30 juta atau sekitar Rp 450 miliar (kurs Rp 15.000/US$) ke atas.

Pada 2004, Lo pernah ke Boston, untuk mengunjungi kampus Universitas Harvard yang mungkin menjadi kampus impiannya. Ia menyempatkan diri berfoto di samping patung John Harvard, yang tampaknya menjadi inspirasi baginya.

"Saya kuliah di Jakarta di Universitas yang tidak punya kampus. Setiap malam saya kuliah di gedung SMA PSKD di seberang RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) yang disewa universitas. Tetapi sekarang lebih kaya dari 99% lulusan Universitas Harvard," kata Lo.

Lo juga menceritakan awal mula dirinya menjadi investor saham yang dimulainya dari menyisihkan gaji bulanan 31 tahun yang lalu.

Dia pertama kali bekerja pada 1979, dengan gaji Rp 20.700 per bulan. Akhirnya di 1990-an itu dia menerima gaji sekitar Rp 350.000 per bulan, setelah bekerja selama 11 tahun.

Pada 1988, saat pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan Oktober 1988 atau Pakto 88, banyak pengusaha dalam negeri mendirikan bank, termasuk salah satu nasabah Lo.

"Lalu banyak bank-bank baru mencari karyawan. Nasabah saya buka bank dan saya diajak. Saya senang sekali, saya bisa mendapatkan bayaran 200% lebih tinggi dari gaji sebelumnya," kisah Lo.

Lo mendapatkan gaji Rp 1 juta dan ditambah uang kesehatan Rp 50.000 setiap bulan. Mendapat gaji lebih dari dua kali lipat, tidak lantas membuat Lo foya-foya.

"Saya hidup hemat, hidup sederhana. Uang itu bisa saya belikan saham. Ada orang punya dikonsumsi atau taruh uang di bank. Jadi 31 tahun lalu, saya punya uang saya beli saham di Bursa Efek Indonesia. Lama-lama uang itu menjadi besar," cerita Lo mengisahkan awal mula dirinya bersentuhan dengan investasi saham.

"Berkat Tuhan itu begitu besar dalam hidup saya. Berkat Tuhan itu begitu ajaib dalam hidup saya. Tuhan berkati saya melalui saham-saham yang saya beli di Bursa Efek Indonesia."

(hps/tas)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular