
Sederet Senjata Pamungkas Bank Mandiri di Era New Normal

Jakarta, CNBC Indonesia- Pada masa pandemi COVID-19 tatanan kehidupan masyarakat telah berubah. Perubahan tatanan kehidupan baru ini disebut new normal, dan perubahan ini harus diantisipasi oleh semua pelaku bisnis. Salah satunya tren stay at home economy atau pola berbelanja/membeli secara online.
Adanya pandemi menyebabkan mobilitas masyarakat terhenti dan memaksa orang untuk berdiam diri di rumah. Masyarakat mengalami perubahan pola konsumsi yang awalnya offline menjadi online. Pembelian online mulai beralih dari produk yang sifatnya keinginan (leisure) ke produk yang sifatanya kebutuhan. Belanja online konsumen juga melebar dari barang-barang non-esensial ke esensial (kebutuhan sehari-hari).
Himbauan physical-distancing akan melahirkan gaya hidup baru yaitu less-contact economy. Seperti gaya hidup dalam berbelanja online untuk menghindari paparan virus, menerima barang dari layanan antar cukup di depan pintu tanpa kontak fisik, hingga menghindari kerumunan orang.
"New normal menjadi tantangan sendiri bagi pelaku bisnis agar bisa bertahan di tengah perubahan perilaku masyarakat. Penyesuaian bisnis harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan baru masyarakat di masa new normal. Menyediakan metode pembayaran online yang lengkap bisa menjadi solusi dalam menghadapi tantangan tersebut," ujar Thomas Wahyudi SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri.
Jauh sebelum pandemi terjadi, tuturnya, Bank Mandiri telah melakukan kolaborasi dengan fintech yang tentunya sudah memiliki lisensi dari OJK. Salah satu strategi yang diterapkan dalam penyaluran kredit produktif, khususnya ke segmen UMKM adalah dengan memanfaatkan inovasi sistem penginputan data calon debitur melalui aplikasi Mandiri Pintar.
"Dengan aplikasi Mandiri Pintar, durasi proses administrasi dapat dipangkas dan keputusan kredit dapat diperoleh dalam waktu 15 menit, sejak data debitur diinput ke sistem," ujarnya.
Kemudian untuk mendorong transaksi digital masyarakat, Bank Mandiri juga memperkenalkan produk-produk seperti Digiresto, Digiretail, Solusi Hunian Pintar, QRIS Payment, dan Agen Branchless Banking Bank untuk mendukung inklusi keuangan di daerah remote (unbankable), serta masih banyak lagi produk dan solusi digital yang dimiliki Bank Mandiri.
Menurutnya, Bank Mandiri memperkenalkan solusi tersebut kepada masyarakat dan pelaku bisnis, yang kemudian disebut sebagai produk Beyond Banking, dimana Bank Mandiri berkolaborasi dengan fintech berlisensi untuk menyediakan berbagai macam solusi yang lebih dari sekedar produk perbankan. Melalui produk Beyond Banking, Bank Mandiri mencoba memberikan kemudahan transaksi di era less-contact economy ini untuk seluruh segmen pelaku bisnis, mulai dari pelaku usaha restaurant, retail & groceries, UMKM, komunitas masyarakat, pengelola residensial sampai dengan rumah ibadah. Agar seluruh aktivitas transaksi tetap bisa berjalan, tidak terhenti di era pandemi, dan dapat dilakukan dari jarak jauh.
Melalui Digiresto dan Digiretail, Bank Mandiri memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin melakukan pemesanan makanan dari restaurant, maupun belanja kebutuhan bulanan di retail store, semudah chatting melalui aplikasi WhatsApp. Pemesanan akan diantarkan ke alamat yang dituju menggunakan online courier yang sudah terintegrasi.
"Selain pesan antar, masyarakat juga bisa menggunakan Digiresto untuk memesan makanan di restaurant favoritnya secara dine-in maupun take-away, semudah chatting melalui aplikasi WhatsApp tanpa harus berinteraksi dengan petugas di restaurant, sehingga meminimalisir penularan Covid-19," ujarnya.
Melalui Solusi Hunian Pintar, Bank Mandiri memberikan one-stop application untuk pengelola Residence, yang mempermudah proses pembayaran IPL, pembayaran utilities, complaint handling, serta sarana komunikasi bagi penghuni dan pengelola dalam satu aplikasi yang secara khusus di-design untuk suatu Residence.
Melalui produk-produk Beyond Banking ini,Bank Mandiri berkomitmen untuk mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan digitalisasi transaksi dalam tatanan hidup baru (new normal).
"Harapannya, selain membantu pemerintah melalui stimulus permodalan kepada para pelaku usaha, Bank Mandiri juga mendorong bangkitnya kegiatan usaha melalui sejumlah produk digital untuk mengakomodir perubahan perilaku masyarakat saat ini dalam bertransaksi sehingga dapat memperbaiki kondisi ekonomi di Indonesia di era new normal," tutup Thomas.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Asing Borong Rp 1,08 T, Saham BMRI Melesat 8,81%