Private Placement, AISA Bakal Kantongi Rp 500 M Suntikan FKS

Monica Wareza, CNBC Indonesia
28 October 2020 09:30
Tiga Pilar Lolos Dari Jerat Pailit (CNBC Indonesia TV)
Foto: Tiga Pilar Lolos Dari Jerat Pailit (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) bakal menambah modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (private placement) dengan menerbitkan 2,38 miliar saham baru dengan nominal Rp 200/saham. Aksi korporasi ini akan dieksekusi di harga Rp 210/saham sehingga perusahaan bakal mengantongi Rp 499,99 miliar.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis perusahaan, penerbitan saham tersebut merupakan bagian dari rencana private placement dengan total target penerbitan sebanyak enam miliar saham atau setara dengan 55,62% dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah pelaksanaan PMTHMETD.

Pemegang saham eksistingnya, yakni PT Pangan Sejahtera Investema, yang merupakan anak usaha dari PT FKS Food And Ingredients, perusahaan yang sahamnya dikendalikan FKS Food & Agri Pte Ltd, asal Singapura yang akan merealisasikan haknya tersebut.

Rencananya penerbitan dan penyetoran saham ini akan dilaksanakan pada 6 November 2020 dan saham ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 November 2020.

Selanjutnya perusahaan akan menyampaikan hasil pelaksanaan private placement ini pada 10 November 2020.

"Bahwa setelah Pelaksanaan Sebagian PMTHMETD tersebut, maka jumlah modal ditempatkan dan disetor Perseroan yang semula sebanyak 4,78 miliar saham, akan menjadi sebanyak 7,16 miliar saham," tulis keterbukaan informasi tersebut.

Untuk pelaksanaan aksi korporasi ini perusahaan telah meminta restu pemegang saham pada 30 September 2020 lalu.

Sebelumnya perusahaan telah perusahaan menargetkan untuk bisa mengantongi Rp 1,26 triliun dari private placement ini.

Dana dari aksi korporasi ini nantinya akan digunakan untuk memperbaiki kondisi keuangan perusahaan, khususnya untuk melakukan pembayaran kewajiban finansial dan memperkuat struktur permodalan perusahaan.

Utang yang dimaksud antara lain obligasi dan sukuk ijarah TPS Food I dengan pokok masing-masing Rp 600 miliar dan Rp 300 miliar dengan bunga tetap 10,25%. Berdasarkan perjanjian restrukturisasi, utang ini menjadi jatuh tempo pada 30 Juni 2029 dengan bunga 2% per tahun dengan ketentuan dapat dilakukan buyback sebelum 30 Juni 2022.

Selanjutnya ada sukuk ijarah IIsenilai Rp 1,2 triliun dengan fee Rp 126,6 miliar per tahun. Setelah restrukturisasi, sukuk ini akan jatuh tempo sama dengan seri sebelumnya.

Lalu utang ke perbankan, yakni Citibank, JP Morgan, dan Standard Chartered. Masing-masing saldo terutang dari fasilitas pinjaman bank ini mencapai Rp 434,89 miliar, Rp 333,78 miliar dan Rp 93 miliar.

Manajemen perusahaan menyebutkan, selambatnya aksi korporasi ini akan diselesaikan pada Desember 2020 ini.

Dampak dari aksi korporasi ini adalah adanya penambahan jumlah kas dari Rp 268 miliar menjadi Rp 716 miliar dan peningkatan aset 21% dari Rp 2,16 triliun menjadi Rp 2,61 triliun.

Ekuitas perusahaan yang paling besar mengalami perbaikan dengan private placement ini, karena ekuitas perseroan saat ini negatif Rp 1,32 triliun. Setelah pelaksanaan private placement menjadi positif Rp 1,13 triliun.

Adapun pada penutupan perdagangan kemarin, Selasa (27/10/2020) harga saham perusahaan ditutup pada posisi Rp 214/saham.

Setelah disuspen selama dua tahun, saham AISA telah bisa diperdagangkan kembali pada September lalu dan pernah menyentuh harga tertinggi di Rp 252/saham setelah sebelumnya mentok di harga Rp 128/saham.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Private Placement Rp 1,3 T, Siapa Pembeli Siaga Saham AISA?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular