Emas Jatuh tapi Belum Jauh Dari US$ 1.900, Masih Layak Beli?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
27 October 2020 17:52
Emas Batangan dan Koin dalam brankas Pro Aurum di Munich, Jerman pada 14 Agustus 2019. (REUTERS/Michael Dalder)
Foto: Emas Batangan dan Koin dalam brankas Pro Aurum di Munich, Jerman pada 14 Agustus 2019. (REUTERS/Michael Dalder)

Secara teknikal, pada grafik harian emas membentuk pola Ascending Triangle. Dengan batas atas berada di kisaran US$ 1.931/troy ons. 

Sementara itu, indikator stochastic bergerak turun tetapi masih jauh dari wilayah jenuh jual (oversold), sehingga belum memberikan sinyal kemana emas akan melangkah.

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

xauGrafik: Emas (XAU/USD) Harian
Foto: Refinitiv

Ruang penguatan emas di pekan ini terbuka ke batas atas Ascending Triangle US$ 1.931/troy ons.

Lebar pola Ascending Triangle tersebut sebesar US$ 84. Sehingga jika batas atas tersebut dilewati dan emas bertahan di atasnya ada potensi penguatan sebesar US$ 84 ke US$ 2.2015/troy ons dalam beberapa pekan ke depan.

Sementara support terdekat berada di kisaran US$ 1.880/troy ons, yang berada di kisaran rerata pergerakan 100 hari (Moving Average/MA 100), serta dekat denga garis miring pola Ascending Triangle.

Jika level tersebut jebol, emas berisiko terkoreksi lebih dalam.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular