Anies Gertak Bakal Ketatkan PSBB, Rupiah Aman Nggak Nih?
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di perdagangan pasar spot pagi ini. Namun rupiah tetap perlu berhati-hati karena sejumlah faktor bisa menjadi sentimen negatif. Salah satunya pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan yang membuka opsi pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sedikit banyak menciutkan nyali pelaku pasar.
Pada Senin (26/10/2020), US$ 1 setara dengan Rp 14.630 kala pembukaan pasar spot. Rupiah menguat 0,14% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Sepanjang minggu kemarin, rupiah menguat terbatas 0,14% di hadapan dolar AS secara point-to-point. Dolar AS berhasil didorong ke bawah Rp 14.700.
Rupiah memang menguat, tetapi bukan berarti tidak ada risiko. Satu, perdagangan pekan ini hanya berlangsung singkat yaitu dua hari. Selebihnya pasar keuangan Indonesia libur karena libur panjang memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Dengan perdagangan yang hanya buka hari ini dan besok, tidak banyak insentif bagi pelaku pasar untuk 'turun gunung'. Lebih baik santai saja, tidak perlu terlalu bersemangat. Sikap ini yang membuat pasar relatif senyap sehingga rupiah sulit terangkat.
Dua, jelang akhir bulan rupiah biasanya tertekan karena peningkatan kebutuhan valas korporasi. Rupiah akan dilepas untuk ditukarkan ke valas, sehingga mata uang Ibu Pertiwi berisiko melemah.