Analisis Teknikal

Perdagangan Pekan Ini Cuma 2 Hari, IHSG Apa Kabar?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
26 October 2020 08:30
Aktivitas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/1/2018). Pasca ambruknya koridor lantai 1 di Tower 2 Gedung BEI kemarin (15/1/2018), hari ini aktifitas perdagangan saham kembali berjalan normal
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,17% ke 5.112,118 sepanjang pekan lalu, isu stimulus fiskal di Amerika Serikat (AS) menjadi perhatian utama pelaku pasar.

Maklum saja, nilainya yang mencapai triliunan dolar AS tentunya membuat perekonomian banjir likuiditas, memacu perekonomian, serta membuat sentimen pelaku pasar membaik.

Sayangnya, hingga hari ini, Senin (26/10/2020, belum ada tanda-tanda stimulus tersebut belum juga cair, dan kemungkinan tidak akan cair hingga pemilihan presiden (pilpres) AS digelar pada 3 November mendatang.

Perdagangan di pekan ini akan berlangsung singkat sebab akan libur panjang dalam rangka cuti bersama bakal menanti kita pada 28 Oktober (Rabu) hingga 30 Oktober (Jumat) mendatang.

Libur panjang ini karena pada 29 Oktober 2020 bertepatan dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, lalu pemerintah memberlakukan kebijakan cuti bersama sejak 28 hingga 30 Oktober.

Oleh karena itu, pelaku pasar cenderung akan berhati-hati yang berisiko memicu koreksi IHSG. Apalagi saat libur panjang nanti banyak sentimen yang bisa mempengaruhi pergerakan pasar, seperti rilis data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang diprediksi tumbuh 31,9%.

Secara teknikal, IHSG pada pekan lalu berbalik naik setelah nyaris menyentuh support (batas bawah) di 5.060, yang juga merupakan rerata pergerakan 100 hari (moving average/MA100) yang ditunjukkan garis warna oranye muda.

Setelah mendekati level tersebut, IHSG langsung rebound yang menjadi indikasi support kuat.

Indikator Stochastic pada grafik harian tidak berada di wilayah jenuh beli (overbought) maupun jenuh jual (oversold), sehingga tidak bisa memberikan sinyal kemana IHSG akan bergerak.

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

IHSG kini bergerak di dekat rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA50) yang ditunjukkan dengan garis hijau.

jkseGrafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

MA 50 berada di kisaran 5.115 hingga 5.120, iika berhasil dilewati IHSG berpeluang menguat kembali menuju kisaran 5.163 yang menjadi resisten kuat sebab merupakan Fibonnaci Retracement 50%.

Fibonnaci tersebut ditarik dari level tertinggi September 2019 di 6.414 ke level terlemah tahun ini 3.911 pada grafik harian.

Sebaliknya, selama tertahan di bawah MA 50 IHSG berisiko melemah ke support 5.060.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lesu, IHSG Kayaknya Ditutup Merah Lagi Jelang Long Weekend

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular