Kurs Dolar Singapura Bolak-balik Terus di Kisaran Rp 10.800
Jakarta, CNBC Indonesia -Â Nilai tukar dolar Singapura menguat melawan rupiah pada perdagangan Kamis (22/10/2020). Namun, jika dilihat ke belakangan mata uang Negeri Merlion sebenarnya bolak-balik di kisaran Rp 10.800/SG$.
Pada pukul 12:43 WIB, SG$ 1 setara Rp 10.801, dolar Singapura menguat 0,1% di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Sepanjang bulan Oktober ini, hanya sekali saja dolar Singapura menyentuh Rp 10.900/US$, yakni pada 2 Oktober lalu, selebihnya berada di bawah level tersebut. Level terendah sepanjang bulan ini di Rp 10.732/SG$, juga tidak jauh-jauh dari Rp 10.800/US$.
Perekonomian Singapura masih mengalami kontraksi di kuartal III-2020. Pada Rabu (14/10/2020) Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura hari ini melaporkan PDB kuartal III-2020 sebesar -7% year-on-year (YoY).
Meski masih berkontraksi, tetapi lebih baik dari kuartal sebelumnya -13,3% YoY. Di kuartal I lalu, PDB juga mengalami kontraksi, -0,3% YoY, sehingga Singapura resmi memasuki resesi sejak kuartal II lalu.
Secara umum, suatu negara dikatakan mengalami resesi jika PDB mengalami kontraksi 2 kuartal beruntun secara YoY.
Sementara itu, Indonesia akan menyusul Singapura mengalami resesi di kuartal III-2020. Resesi sudah pasti terjadi dan menjadi yang pertama kalinya dalam 22 tahun terakhir, tetapi seberapa besar kontraksi ekonomi yang menjadi misteri.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ekonomi kuartal III-2020 akan berada di kisaran minus 1% hingga 2,9%.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2020 akan dirilis pada 5 November mendatang, setelah mengalami kontraksi 5,32% di kuartal II-2020.
Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) dalam proyeksi terbarunya memperkirakan perekonomian Indonesia akan minus1,5% sepanjang tahun ini. lebih baru dari proyeksi bulan Juni lalu minus 0,3%.Â
"Hampir seluruh negara berkembang diperkirakan mencatat kontraksi ekonomi tahun ini. Sementara negara seperti India dan Indonesia tengah berjuang untuk membuat pandemi lebih terkendali," tulis laporan IMF.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIAÂ
[Gambas:Video CNBC]