Lelang SUN Banjir Lagi! Penawaran Masuk Tembus Rp 83 T

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
20 October 2020 17:16
Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memenangkan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada hari ini, Selasa (20/10/2020), senilai Rp 32,75 triliun. Nilai SUN yang dimenangkan ini melebihi target indikatif Rp 20 triliun dan masih di bawah batas maksimal target Rp 40 triliun.

Surat berharga yang dilelang kali ini meliputi seri SPN03210121 (new issuance), SPN12210701 (reopening), FR0086 (reopening), FR0087 (reopening), FR0080 (reopening), FR0083 (reopening), dan FR0076 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia.

Dalam proses lelang tersebut, pemerintah mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscription), 2 kali lipat, dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp 83,02 triliun.

Lelang SUN 20 Oktober 2020Foto: Lelang SUN 20 Oktober 2020
Lelang SUN 20 Oktober 2020

Data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat, penawaran yang terbesar dibukukan seri FR0087, senilai Rp 25,31 triliun, denganbid to cover ratio sebesar 3,11 kali.

Pemerintah akhirnya memenangkan senilai Rp 8,15 triliun. Sebaliknya penawaran yang terkecil terjadi pada seri SPN03210121 senilai Rp 2,74 triliun dengan bid to cover ratio1,22 kali. Nilai yang dimenangkan sebesar Rp 2,25 triliun.

Sedangkan dari kupon yang terbesar ada pada seri FR0076 senilai Rp 7,93 triliun dengan bid to cover ratio 3,17 kali dan kupon yang terkecil ada pada seri SPN03210121.

Lelang SUN 20 Oktober 2020Foto: Lelang SUN 20 Oktober 2020
Lelang SUN 20 Oktober 2020

Pada lelang sebelumnya, penawaran yang masuk sebesar Rp 49,47 triliun, artinya jumlah penawaran yang masuk kembali mengalami kenaikan, bahkan kenaikannya cukup signifikan, yakni naik Rp 33,55 triliun.

Kenaikan penawaran yang masuk dari lelang hari ini mengindikasikan bahwa minat investor untuk berinvestasi di SUN masih tinggi sejak pelelangan yang sama pada awal Oktober lalu.

Kenaikan ini sejalan dengan kenaikan harga SBN pada periode 1-19 Oktober 2020. Tercatat harga SBN acuan 10 tahun masih dalam tren penguatan, ditandai dengan penurunan yield-nya periode 1-19 Oktober dan ditutup di level 6,690% pada perdagangan Senin (19/10/2020) kemarin.

Sepertinya hasil lelang kali ini juga sedikit banyak dipengaruhi positifnya kondisi ekonomi negara maju seperti China yang memberi persepsi positif investor.

Pertumbuhan ekonomi China yang tumbuh positif pada kuartal III-2020, membuat pasar obligasi negara berkembang berdampak positif.

Ekonomi China berhasil tumbuh 4,9% pada kuartal III-2020. China menjadi satu dari sedikit negara yang mampu menghindari resesi.

Selain data pertumbuhan ekonomi China, pelaku pasar juga tertarik berinvestasi di instrumen utang ini karena suku bunga acuan Bank Indonesia yang masih berada di kisaran 4%. Hal ini disebabkan yield SBN masih cukup menjanjikan, karena angkanya masih di atas 4%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lelang SUN Perdana 2021, Pemerintah Berhasil Raup Rp 97,2 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular