Di Bawah Target, Lelang SUN Hari Ini Cuma Dapat Rp 24,5 T

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
19 January 2021 18:15
Menteri Keuangan, Sri Mulyani dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2021. (Tangkapan Layar Youtube PerekonomianRI)
Foto: Menteri Keuangan, Sri Mulyani dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2021. (Tangkapan Layar Youtube PerekonomianRI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan kembali melakukan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (19/1/2021) hari ini dengan memenangkan senilai Rp 24,45 triliun.

Nilai SUN yang dimenangkan tersebut lebih rendah dari target indikatif yang ditetapkan, yakni sebesar Rp 35 triliun.

Surat berharga yang dilelang kali ini meliputi seri SPN03210420 (new issuance), SPN12220106 (reopening), FR0086 (reopening), FR0087 (reopening), FR0088 (reopening), FR0083 (reopening), dan FR0089 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia.

Dalam proses lelang tersebut, pemerintah mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscription) 3 kali lipat dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp 55,29 triliun.

Lelang SUN 19 Januari 2021Foto: Lelang SUN 19 Januari 2021
Lelang SUN 19 Januari 2021

Penawaran yang terbesar dibukukan seri FR0087, senilai Rp 16,89 triliun, dengan bid to cover ratio sebesar 2 kali. Pemerintah akhirnya memenangkan senilai Rp 8,45 triliun.

Sedangkan penawaran yang terkecil dibukukan seri SPN03210420 dengan nilai Rp 1,02 triliun, dengan bid to cover ratio sebesar 1,36 kali dan Pemerintah akhirnya memenangkan Rp 24,45 triliun.

Sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang SBSN, Menteri Keuangan menetapkan hasil lelang sebagai berikut:

Hasil Lelang SUN 19 Januari 2021Foto: Hasil Lelang SUN 19 Januari 2021
Hasil Lelang SUN 19 Januari 2021

Jika dibandingkan dengan lelang sebelumnya, incoming bids pada hari ini turun sebesar 43,1%. Hal ini disebabkan kondisi pasar keuangan yang masih belum stabil akibat kekhawatiran akan jumlah kasus Covid-19 yang masih tinggi.

Selain itu, investor masih wait and see terkait penunjukan Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) serta pelantikan presiden terpilih AS, Joe Biden. Arah kebijakan perbaikan ekonomi AS sangat menentukan kepercayaan investor terhadap pasar keuangan baik domestik maupun global.

Terdapat juga pengaruh aksi risk off yang dilakukan oleh investor, seiring dengan meningkatnya volatilitas obligasi (Treasury) AS yang beberapa hari terakhir levelnya cenderung naik.

Namun demikian, demand investor untuk SUN bertenor panjang masih tetap tinggi.

Pada lelang kali ini, incoming bids untuk SUN dengan tenor 10 dan 20 tahun mencapai 50,8% dari total, di mana tenor 10 tahun merupakan seri yang paling diminati dengan permintaan yang masuk mencapai Rp16,9 triliun.

Meskipun yield US Treasury cenderung naik dan berdampak pada kenaikan yield SUN, namun pada lelang kali ini masih terdapat seri SUN dengan yield yang masih menguat terutama untuk seri-seri baru, yaitu FR0088 dan FR0089 akibat masih tingginya minat investor terhadap seri-seri tersebut.

Dengan mempertimbangkan yield hasil SBN yang wajar di pasar sekunder serta rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2021, termasuk untuk pembiayaan program Pemulihan Ekonomi Nasional, Pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp24,45 triliun dan akan melaksanakan lelang SUN tambahan (green shoe option/GSO) pada Rabu (20/1/21) besok.

Adapun seri-seri yang ditawarkan pada GSO ini adalah sebagai berikut:

Lelang SUN tambahan, 19 Januari 2021Foto: Lelang SUN tambahan, 19 Januari 2021
Lelang SUN tambahan, 19 Januari 2021

Ketentuan dan persyaratan pelaksanaan lelang GSO mengikuti ketentuan yang berlaku sebagaimana diatur dalam PMK No. 168/PMK.08/2019 dan PMK No. 38/PMK.02/2020.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penawaran di Lelang SUN Turun Lagi, Tanda Apa Ini?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular