Perluas Bisnis Gas di Asia, PGN Gandeng Perusahaan Jepang Ini

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
19 October 2020 16:53
Dok: PGN
Foto: Dok: PGN

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menandatangani kerja sama proyek bersama (Joint Project) dengan lembaga promosi dan asistensi teknik perminyakan asal Jepang, Japan Cooperation Center Petroleum (JCCP) guna meningkatkan dan memperluas bisnis gas PGN di kawasan regional dan internasional.

Penandatanganan kerja sama ini dilaksanakan oleh Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Syahrial Mukhtar dan Eiji Hiraoka selaku Direktur Eksekutif Senior JCCP pada Senin (19/10/2020).

Syahrial mengatakan bahwa kerja sama ini juga bertujuan untuk mempromosikan pengembangan teknologi pengelolaan gas bumi, serta mempererat hubungan antara Indonesia dengan Jepang. JCCP merupakan organisasi pemerintah di bawah naungan Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri (Ministry of Economy, Trade and Industry/ METI) Jepang dan beranggotakan perusahaan-perusahaan minyak dan gas.

Dia mengatakan, kerja sama ini termasuk untuk mempelajari dan meningkatkan rantai nilai gas bumi khususnya bisnis LNG di Indonesia dengan menggunakan pengalaman dan keahlian Inpex dalam "Model Naoetsu". Naoetsu sendiri adalah nama terminal LNG Inpex.

"Melalui model ini, studi aspek teknikal, operasional, bisnis dan keselamatan di Terminal Naoetsu dapat dijadikan menjadi salah satu basis untuk pembelajaran dan pelaksanaan kerja sama proyek gas bumi di Indonesia," tuturnya seperti dikutip dari keterangan resmi perusahaan pada Senin (19/10/2020).

Dia berharap kolaborasi JCCP, Inpex dan PGN ini dapat meningkatkan kapabilitas dan optimasi dalam kerja sama yang lebih riil di masa akan datang. Apalagi, imbuhnya, Inpex adalah perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan gas terbesar di Jepang, dengan proyek eksplorasi, pengembangan, dan produksi global di 20 negara.

"Kerja sama ini mencakup JCCP sebagai eksekutor penyusunan work plan (rencana kerja), jadwal pelaksanaan proyek, serta estimasi jumlah dan uraian proyek untuk 2020," ujarnya.

Dia mengatakan, selama 2020-2021, terdapat dua kerja sama yang akan dilakukan dengan JCCP yaitu melalui Corporate HRD Program yaitu Naoetsu Seminar dan Technical Cooperation Program. Untuk Technical Cooperation Program tahun ini adalah Joint Study LNG di Arun dan LNG bunkering di seluruh Indonesia.

"Dalam pelaksanaannya, joint study ini melibatkan Inpex yang merupakan partner PGN dalam suplai LNG ke Myanmar melalui Terminal Arun," jelas Syahrial.

Dari program Naoetsu Seminar, pihaknya juga menargetkan dapat memperkenalkan rantai nilai gas bumi milik Inpex dan memperoleh studi teknikal pada operasional Terminal Naoetsu yang terletak di Nagaoka. Selain itu, juga diharapkan dapat mengetahui studi teknikal mengenai operasional Terminal LNG Naoetsu, penyimpanan gas bawah tanah di Nagaoka, keselamatan dan kesehatan operasional di terminal LNG maupun pipa, serta isu-isu komersial lainnya dalam bisnis gas di Jepang.

"Nantinya dalam tiga tahun ke depan, topik Joint Project akan disepakati bersama menyesuaikan kebutuhan dan potensi bisnis yang ada," imbuhnya.

PGN tandatangani kerja sama  dengan JCCP, Senin (19/10/2020). (Dok. PGN)Foto: PGN tandatangani kerja sama dengan JCCP, Senin (19/10/2020). (Dok. PGN)
PGN tandatangani kerja sama dengan JCCP, Senin (19/10/2020). (Dok. PGN)

Kerja sama ini menurutnya dilatarbelakangi oleh PGN yang tengah mencari mitra untuk melaksanakan Joint Project guna meningkatkan rantai nilai gas bumi dalam negeri. Sementara itu teknik industri Jepang dinilai sudah mumpuni, baik dalam pengetahuan maupun teknologi yang berkaitan dengan modernisasi rantai gas.

Selain itu, kerja sama antara JCCP dengan PT Pertamina (Persero) menurutnya sudah terjalin cukup lama. Ketika PGN menjadi bagian dari Pertamina, maka kerja sama di bidang ini sepenuhnya dapat dilaksanakan oleh PGN.

"Kami sangat antusias untuk membangun kerja sama dengan JCCP, mengingat JCCP merupakan perusahaan yang memiliki pengalaman mumpuni dalam menjalin persahabatan dengan negara-negara penghasil minyak dan berkontribusi mengamankan pasokan minyak yang stabil ke Jepang, melalui kerjasama teknis dan sumber daya manusia di sektor hilir industri minyak," tuturnya.

Dia berharap kerja sama ini dapat berkontribusi pada modernisasi pengelolaan gas bumi khususnya LNG, serta meningkatkan nilai keekonomian gas bumi di Indonesia. Teknologi yang dipelajari dalam kerjasama ini, juga diharapkan dapat dieksplorasi secara komprehensif. Dengan demikian, imbuhnya, implementasinya nanti dapat memberikan manfaat yang optimal untuk kemajuan rantai nilai gas bumi dalam negeri.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Transisi Energi, PGAS Beberkan Rencana Strategis Tahun Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular