Vaksinasi Massal Mulai 2021, Waspada Krisis Jarum Suntik

Monica Wareza, CNBC Indonesia
14 October 2020 15:15
FILE - In this Monday, March 16, 2020 file photo, a patient receives a shot in the first-stage study of a potential vaccine for COVID-19, the disease caused by the new coronavirus, at the Kaiser Permanente Washington Health Research Institute in Seattle. On Friday, March 20, 2020, The Associated Press reported on stories circulating online incorrectly asserting that the first person to receive the experimental vaccine is a crisis actor. All participants who volunteered for the test were screened and had to meet a set list of criteria. They were not hired as actors to simulate a role. (AP Photo/Ted S. Warren)
Foto: Ilustrasi Vaksin (AP/Ted S. Warren)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah terus mendorong percepatan imunisasi vaksin Covid-19 secara nasional yang direncanakan tahun depan. Bahkan proses vaksinasi ditargetkan bisa dimulai pada November tahun ini dengan mulai masuknya vaksin dari China dan Abu Dhabi yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA).

Untuk mendukung program imunisasi nasional ini, salah satu produsen jarum suntik pelat merah PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/RNI memperkirakan kebutuhannya akan mencapai 300 juta jarum suntik, di Indonesia saja, pada 2021.

Eko Taufik, Direktur Utama RNI, mengatakan produksi jarum suntik ini dilakukan oleh anak usaha perusahaan, PT Mitra Rajawali Banjaran (MRB) dengan kapasitas produksi sebanyak 120 juta pcs/tahun.

Perusahaan pun telah mulai menggenjot produksi jarum suntik mulai tahun ini dengan perkiraan sampai Desember ini bakal bisa menyetok sebanyak 80 juta pcs.

Namun untuk memenuhi kebutuhan yang akan tinggi tahun depan, perusahaan berencana untuk meningkatkan kapasitas produksinya hingga 150 juta pcs.

"Sebagai gambaran, PT MRB mempunyai kemampuan produksi 120 juta pcs/tahun, adapun sampai dengan akhir Desember 2020 ini PT MRB sudah siap memproduksi kurang lebih 80 juta pcs alat suntik. Guna memenuhi proyeksi peningkatan permintaan di tahun 2021, MRB berencana melakukan peningkatan kapasitas produksi," kata Eko kepada CNBC Indonesia, Rabu (14/10/2020).

Guna peningkatan kapasitas produksi ini, Eko menyebutkan perusahaan akan mengeluarkan dana investasi senilai Rp 10 miliar.

Pemenuhan kebutuhan jarum suntik ini tak hanya akan dipenuhi oleh RNI saja. Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Budi Gunadi Sadikin mengatakan di BUMN saat ini terdapat dua produsen jarum suntik, yakni RNI dan PT Indofarma Tbk (INAF).

"Pengadaan jarum suntik 320 juta, itu alhamdulilah kita sudah cukup antisipasi. Jadi sekarang stok yang ada 150 juta, Dan kita ada kapasitas produksi di grup Indofarma itu 350 juta dan di grup RNI ada Mitra Rajawali Banjaran itu setahun 120 juta produksi jarum suntik," kata Budi dalam wawancara dengan detikcom pekan ini.

Dia mengatakan, sebelum terjadi lonjakan permintaan di tahun depan yang mau tak mau harus dipenuhi guna menghindari kekurangan pasokan, dua perusahaan pelat merah ini sudah mulai menyetok dari tahun ini dan meningkatkan produksinya.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mau Vaksinasi Covid-19, Emiten Ini Panen Pesanan Jarum Suntik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular