
Itama Ranoraya Segera Caplok Produsen Jarum Suntik Oneject

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten distributor alat medis PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) menunggu momen untuk segera mengakuisisi entitas asosiasinya yakni PT Oneject Indonesia, perusahaan produsen jarum suntik sekali pakai (Auto Disable Syringes).
Pratoto Satno Raharjo, Direktur Keuangan IRRA, mengatakan sejak masa penawaran umum saham perdana pada tahun lalu, perseroan memang sudah menyampaikan rencana ingin mengakuisisi Oneject.
IRRA listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (15/10/2019). Perusahaan melepaskan 400 juta saham atau setara dengan 25% dari modal disetor dan ditempatkan perusahaan, ke publik dengan harga Rp 374/saham.
"Masih belum pasti [jadwal akuisisi kapan] karena karena adanya pandemi sehingga masih menunggu momentum yang tepat [untuk akuisisi Oneject," katanya dalam keterbukaan informasi di BEI, dikutip Rabu (30/9/2020).
Dia mengatakan nilai akuisisi juga masih belum bisa ditentukan karena juga masih masih dinamis.
"Pertimbangan direncanakannya transaksi akuisisi, melalui akuisisi kerja sama akan saling menguntungkan dan membantu peluang bagi Itama Ranoraya dalam meningkatkan bisnis," jelasnya.
Situs resmi mencatat, Oneject adalah produsen jarum suntik sekali pakai. Produk jarum suntik Oneject dipasarkan oleh IRRA yang sama-sama berada di bawah kendali PT Global Dinamika Kencana.
"Sebagai pionir produsen AD syringe yang aman di Indonesia, Oneject Indonesia turut berkontribusi dalam mengurangi jumlah jarum suntik standar, yang diproduksi dan didistribusikan di Indonesia. Produk kami memimpin pasar AD syringe dengan pangsa pasar 90% di Indonesia, perusahaan berdiri sejak 2004," tulis manajemen Oneject.
Manufaktur Oneject Indonesia terletak di Bogor, bagian barat Jakarta yang berjarak sekitar 50 km dari pelabuhan internasional Jakarta.
Area yang dibangun seluas lebih dari 5.000 meter persegi, termasuk ruang kantor 4.000 meter persegi.
Tahun lalu, Oneject Indonesia mengembangkan konstruksi pabrik keduanya di Cikarang, Bekasi, dengan nilai total investasi mencapai Rp 350 miliar.
Pusat produksi anyar itu diprediksi mampu menghasilkan 900 juta alat suntik sekali pakai per tahun dan 1,2 miliar jarum suntik dengan pengaman atau safety needle per tahun.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saat Pandemi, Laba Emiten Jarum Suntik Ini Meroket 475%
