IHSG Reli 6 Hari Beruntun, Waspada Aksi Profit Taking!

Monica Wareza, CNBC Indonesia
13 October 2020 08:48
Pengunjung melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Kamis, 12 Maret 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5,01% ke 4.895,75. Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dihentikan sementara (trading halt) setelah  Harga tersebut ke 4.895,75 terjadi pada pukul 15.33 WIB.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: IHSG Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan, Senin kemarin (12/10/20) ditutup di zona hijau 0,75% di level 5.091,64 poin.

Dengan penguatan kemarin, artinya memperpanjang reli menjadi 6 hari beruntun. Selama periode tersebut, total penguatan IHSG sebesar 3,38%.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 2 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 7 triliun.

Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan pada hari ini investor menantikan pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia, siang ini. Hal ini akan membuat pelaku pasar sedikit menahan transaksi di sesi 1, hingga hasil pertemuan Bank Indonesia keluar.

Meskipun secara tingkat suku bunga diprediksi tidak akan mengalami perubahan, namun secara panduan kebijakan menjadi sesuatu yang sangat dinantikan.

Secara peluang, memang BI memiliki peluang untuk memangkas tingkat suku bunganya 25 bps (basis poin), namun secara urgensi, sekuritas ini melihat belum saatnya untuk memangkas tingkat suku bunga.

Perhatian pasar lainnya, menurut Artha Sekuritas, adalah aksi demonstrasi menanggapi pengesahan UU Omnibus Law dinilai kurang baik untuk kondisi politik.

Dari Amerika Serikat (AS), Reliance Sekuritas, menilai keputusan mengenai kebijakan stimulus perekonomian kembali mengalami kebuntuan dan tampaknya tak akan diputuskan pekan ini. Banyak Republikan menolak proposal Gedung Putih.

Dari segi teknikal, IHSG bergerak gap up dan mendekati area MA50 (moving average 50 hari) sebagai target resistance (batas atas) terdekat.

Indikator stochastic bergerak memasuki area overbought (jenuh beli) dengan MACD yang mengarah ke level overvalue setelah Histogramnya masuk pada zona positif.

Dengan demikian IHSG berpotensi menguat terbatas cenderung mengalami aksi profit taking atau aksi ambil untung dengan support (batas bawah) 5.067 dan resistance di 5.114.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular