
Jos! Awal Pekan, Harga CPO Terbang 3% Lebih ke RM 3.000/ton

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) menguat signifikan dan membawanya ke level psikologis awal tahun pada perdagangan siang hari ini, Senin (12/10/2020).
Pukul 11.30 WIB, harga CPO untuk kontrak pengiriman Desember di Bursa Malaysia Derivatif Exchange menguat 3,19% ke level RM 3.004/ton. Level RM 3.000 merupakan posisi harga CPO pada bulan Januari awal tahun ini.
Ada beberapa faktor yang membuat harga CPO terus mengalami reli dan cenderung kokoh berada di rentang level tertingginya sejak bulan Februari lalu. Memang produksi CPO baru memasuki periode musim produksi puncak di Indonesia dan Malaysia.
Namun adanya potensi La Nina yang menjadi ancaman bagi pasokan minyak nabati unggulan RI dan Negeri Jiran ini membuat harganya ikut terkerek tinggi.
La Nina yang diperkirakan bakal melanda Asi Tenggara beberapa bulan mendatang bakal memicu terjadinya hujan lebat yang intens. Hal ini pada akhirnya bakal menimbulkan terjadinya gangguan terhadap output.
Apalagi untuk negara Malaysia sebagai produsen terbesar kedua setelah Indonesia. Kurangnya tenaga kerja di sektor perkebunan kelapa sawit membuat Malaysia harus menghadapi hambatan dalam pemanenan.
"Produksi Malaysia mengalami pelemahan, tetapi produksi Indonesia tetap kuat," kata Paramalingam Supramaniam, direktur pialang Pelindung Bestari Sdn Bhd yang berbasis di Selangor kepada Reuters.
Bagaimanapun juga fenomena La Nina ini akan tetap dipandang sebagai pemicu terjadinya reli harga komoditas minyak nabati di sisa tahun ini serta awal tahun depan.
Dalam jangka pendek sentimen positif penggerak pasar adalah adanya fenomena pembelian minyak sawit dalam jumlah besar untuk meningkatkan stok di India menjelang perayaan Diwali November nanti.
Kebijakan stocking China dengan pembelian minyak sawit dalam volume besar juga turut menjadi sentimen pendongkrak harga.
"Jika konsumen terus membeli ditambah dana kelolaan juga ikut membeli (kontrak) terjadi secara bersamaan, kemungkinan harga minyak sawit untuk sementara waktu bisa mencapai 3.200 ringgit" ujar Thomas Mielke, Direktur Oil World kepada Reuters.
Apabila mengacu pada poling yang dilakukan Reuters, stok minyak sawit Malaysia diperkirakan naik 1,27% dari bulan sebelumnya seiring dengan adanya kenaikan produksi sebesar 4,85%.
Namun sentimen positif yang turut mengerek harga CPO ke level RM 3.000 lagi hari ini adalah harga minyak nabati substitusi yang ikut menguat serta ekspor di bulan Oktober yang meningkat.
Harga kontrak minyak kedelai dan sawit di Bursa Komoditas Dalian menguat masing-masing 2,62% dan 3,95%. Sementara itu, harga kontrak minyak kedelai di Chicago Board of Trade naik 0,71%.
Ekspor minyak sawit Malaysia pada periode 1-10 Oktober diperkirakan tumbuh 12,4% hingga 13,3%, apabila mengacu pada data surveyor kargo sebagaimana dilaporkan oleh Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga CPO Masih Tinggi, Pekan Depan Bisa Bikin Berdebar!