
Mau Trading di Awal Pekan? Cek Dulu Gengs 8 Kabar Pasar Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (9/10/20) ditutup hijau 0,29% di level 5.053,66.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 91 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 5,4 triliun.
Sentimen positif dari dalam negeri, efek positif jangka panjang Omnibus Law pun terpaksa dibayangi efek jangka pendeknya, yakni penolakan berbagai elemen masyarakat, terutama buruh dan mahasiswa yang ditunjukkan dengan demonstrasi selama 3 hari berturut-turut.
Jika demonstrasi kembali berlanjut, maka investor dinilai akan mempersepsikan bahwa nasib UU tersebut bakal di ujung tanduk: direvisi kembali, atau nyangkut di Mahkamah Konstitusi (MK).
Opsi revisi "masih terbuka", karena Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sendiri mengaku bahwa apa yang mereka ketok palu atau sepakati di Sidang Paripurna Senin (5/10/2020) lalu bukanlah UU yang final, melainkan masih direvisi akibat salah ketik (typo).
Terbaru dari negara dengan perekonomian terbesar di dunia, Presiden AS Donald Trump berubah sikap terhadap stimulus fiskal, kini mendesak Kongres menyetujui program stimulus senilai US$ 1.200 untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi warga AS, kemudian US$ 25 miliar untuk industri penerbangan, dan US$ 135 miliar pinjaman untuk usaha kecil.
Berubahnya sikap Trump tersebut membuat sentimen pelaku pasar membaik, bursa saham AS melesat naik dalam 2 hari terakhir, yang mengindikasikan sentimen pelaku pasar membaik.
Selain kabar tersebut, beberapa kabar emiten di akhir pekan lalu juga menarik untuk disimak sebelum pembukaan perdagangan hari ini.
1. MIND ID Masuk, Rudiantara Jadi Komisaris Independen INCO
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) resmi menyelesaikan kewajiban divestasi 20% sahamnya ke Holding BUMN Pertambangan, MIND ID atau PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dengan melakukan pengalihan saham pada perdagangan Rabu pekan ini (7/10/2020).
Dua pemegang saham INCO, yakni Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (SMM) telah melepas sahamnya masing-masing sebesar 14,9% dan 5,1% degan harga Rp 2.780/saham atau total Rp 5,52 triliun kepada MIND ID.
Dengan demikian, setelah transaksi tersebut, kepemilikan saham Vale Indonesia menjadi Vale Group 44,34%, MIND ID 20,00%, SMM 15,03%, Sumitomo Corporation 0,14%, dan publik 20,49%.
2. Saat Keluarga Salim Disalip Keluarga Yap di Bisnis ROTI
Emiten konsumer milik Grup Salim, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) baru saja mengumumkan penjualan saham treasuri, hasil dari buyback saham, kepada Lief Holdings Pte. Ltd pada Senin awal pekan ini (5/10/2020).
Dengan demikian, Lief Holdings resmi menjadi pemegang 6,06% saham ROTI atau sebanyak 375.033.700 saham.
Masuknya Lief Holdings menandai perubahan saham di perusahaan roti yang berdiri sejak 1995 ini.
3. Diguyur Rp1 T dari LPEI, Garuda Indonesia Ekspansi Rute Kargo
Maskapai penerbangan BUMN, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mendapat pinjaman kredit modal kerja ekspor Rp 1 triliun dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank dengan tenor 1 tahun.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan fasilitas kredit ini merupakan kerja sama Program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) antara Garuda Indonesia dan LPEI yang sekaligus merupakan wujud sinergi BUMN.
4. Erick Copot Arief Budiman dari Jabatan Bos Danareksa
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir merombak jajaran direksi dan komisaris di PT Danareksa (Persero).
Perombakan itu tertuang dalam Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor: SK - 323/MBU/10/2020 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan, dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi PT Danareksa (Persero) dan SK - 324/MBU/10/2020 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan, dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris PT Danareksa (Persero).
Khusus untuk posisi direktur utama, Erick mencopot Arief Budiman dari jabatannya. Arief digantikan oleh Arisudono Soerono yang sebelumnya menjabat sebagai direktur utama di PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA.
5. Gara-gara Kontrak Rp 10 Juta, Ace Hardware Kena PKPU
Pekan lalu, kabar pasar ramai dengan pemberitaan emiten peritel perkakas rumah tangga, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACE). Perusahaan tersebut digugat kantor pengacara Wibowo dan Partners dengan status Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), karena kasus kontrak kerja sama senilai Rp 10 juta per bulan.
Gugatan ini diajukan pada Selasa (6/10/2020) dengan nomor perkara 329/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN Niaga Jkt.Pst. Berdasarkan Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) yang dikutip, Rabu (7/10/2020). Pemohon dalam hal ini Wibowo Partners meminta pengadilan untuk menerima dan mengabulkan permohonan PKPU yang diajukan oleh Pemohon untuk seluruhnya. Termohon adalah Ace Hardware.
6. Tersangka Kasus Suap Miliaran, Eks Dirut BTN Ditahan Kejagung
Pekan lalu ada berita mengejutkan datang dari industri perbankan. Bekas direktur bank penyalur kredit properti terbesar di Indonesia jadi tersangka kasus korupsi dan langsung ditahan.
Pada Selasa (6/10/2020), Kejaksaan Agung menetapkan mantan Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk Maryono sebagai tersangka dalam dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji atau gratifikasi yang diduga terjadi di bank pelat merah itu. Penetapan itu disampaikan oleh Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Hari Setiyono di Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (6/10/2020).
7. Asuransi Dijual Online, OJK Siapkan Aturan Mitigasi Risikonya
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan dalam waktu dekat ini akan menyiapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) mengenai manajemen risiko berbasis teknologi informasi di sektor industri keuangan non bank (IKNB).
Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK Riswinandi mengatakan, regulasi ini sebagai respons regulator agar industri asuransi melakukan adaptasi dengan perubahan ekosistem di industri jasa keuangan saat pandemi virus Corona, sehingga membolehkan perusahaan asuransi melakukan pemasaran produk secara daring (online).
8. UU Ciptaker Jokowi Bikin Saham Konstruksi BUMN Cuan Gede
Satu lagi sektor saham yang melesat tinggi pasca diketoknya palu Undang-Undang Omnibus Law yang kontroversial. Adalah sektor konstruksi terutama BUMN karya yang sahamnya berhasil melesat pada hari ini dan bahkan sepekan terakhir.
Kenaikan saham-saham sektor Pelat Merah ini karena tak lain dan tak bukan mendapatkan sentimen positif dari Undang-Undang Sapu Jagat yang dinilai akan membereskan aturan yang tumpang tindih, memperlonggar aturan ketenagakerjaan, dan menarik masuk investasi ke dalam negeri.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah