Sentimen sih Masih Oke, Apa IHSG Bakal Betah di Level 5.000?

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
08 October 2020 08:57
Laju bursa saham domestik langsung tertekan dalam pada perdagangan hari ini, Kamis (10/9/2020) usai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan akan memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai Senin pekan depan.

Sontak, investor di pasar saham bereaksi negatif. Indeks Harga Saham Gabungan anjlok lebih dari 4% ke level 4.920,61 poin. Investor asing mencatatkan aksi jual bersih Rp 430,47 miliar sampai dengan pukul 10.18 WIB.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah katalis positif berhasil mendorong laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ke level psikologis 5.000 pada perdagangan Rabu kemarin.

IHSG ditutup menguat 0,10% ke level 5.0004,32 poin dengan nilai transaksi Rabu kemarin mencapai Rp 16,85 triliun, termasuk tender offer saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dan akuisisi 20% saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) oleh MIND ID.

Kemarin, asing mencatatkan jual bersih Rp 2,03 triliun.

Head of Research PT MNC Sekuritas, Edwin Sebayang berpendapat, ada beberapa sentimen positif yang diperkirakan melanjutkan IHSG untuk melaju di zona hijau.

Pertama, setelah dinyatakan bebas sympton selama 24 jam terakhir, Presiden AS Donald Trump dalam Twitternya mengatakan akan memberikan paket stimulus untuk industri penerbangan AS dan beberapa paket stimulus lainnya mendorong indeks Dow Jones (DJIA) menguat cukup tajam sebesar 530.70 poin atau 1,91%, kenaikan harian terbesar sejak Juli 2020.

Di sisi lain, kata Edwin, semakin terang-benderangnya pengadaan vaksin Covid-19 di akhir tahun 2020 setelah Presiden Jokowi meneken Perpres Nomor 99 Tahun 2020 Tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi di mana sentimen positif tersebut diperkirakan berpotensi mendorong IHSG untuk kembali menguat di hari Kamis ini.

"IHSG diperkirakan akan melaju pada rentang 4.966 - 5.050," katanya.

Sementara itu, Mega Capital Sekuritas menyebut rilis data cadangan devisa menjadi katalis positif pergerakan bursa saham Asia.

Bank Indonesia mengumumkan penurunan cadangan devisa di bulan September menjadi US$ 135.15 miliar dari US$ 137 miliar di bulan Agustus. Cadangan devisa Jepang naik tipis ke US$ 1,389.8 miliar di bulan September dari US$ 1,389. 5 miliar sementara cadangan devisa Cina turun menjadi US$ 3.143 triliun dari US$ 3.165 triliun.

Dengan katalis ini, Indeks Hang Seng berhasil naik 1,09%, KOSPI 0,89% sementara Nikkei 225 turun tipis - 0.05%.

Mega Sekuritas memperkirakan hari ini IHSG melanjutkan penguatan pada level 4.945-5.060.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular