
Dana Abadi Jokowi Bisa Salip Abu Dhabi? Cek Dulu Faktanya

BGS memang menyebut SWF milik Norwegia dan UEA.
Keduanya adalah raksasa SWF global. Keduanya juga sama-sama mengandalkan penerimaan dari industri migasnya.
Aset kelolaan yang besar dari kedua negara tak terlepas dari tata kelola yang baik dan telah diinisiasi sejak lama.
ADIA dan Dana Pensiun Pemerintah Norwegia ini dibentuk pada tahun 1976 silam. Keduanya memiliki persamaan maupun perbedaan dalam pengelolaan dana investasinya.
Berikut ini adalah pengelolaan investasi SWF yang dilakukan oleh Norwegia dan UEA yang telah CNBC Indonesia rangkum :
Dana Pensiun Pemerintah Norwegia Raksasa SWF Dunia
SWF Norwegia dikelola oleh unit investasi di dalam bank sentralnya yang disebut sebagai Norges Bank Investment Management (NBIM).
Pengelolaan SWF oleh NBIM sering dijadikan acuan (benchmark) oleh banyak pihak karena tata kelolanya yang sangat transparan, profesional, berkinerja positif dan manajemen risiko yang baik.
Dana tersebut kemudian dialokasikan untuk membeli saham, surat utang dan aset-aset properti di berbagai negara. Berdasarkan data NBIM pada tahun 2019, sebanyak 70% dari total aset kelolaan yang mencapai US$ 1,17 triliun dialokasikan untuk aset-aset ekuitas di berbagai negara.
Proporsi surat utang negara dan instrumen pendapatan tetap lainnya mencapai 27,4% dari kebijakan maksimumnya yang mencapai 30%. Sementara sisanya diinvestasikan ke aset-aset seperti properti di negara-negara maju.
NBIM mengelola SWF-nya dengan cukup agresif dan mengincar return yang tinggi. Sejak tahun 1998 sampai tahun lalu rata-rata imbal hasil yang diperoleh mencapai 5,9% pertahunnya.
Aset SWF Norwegia terus bertumbuh sampai menjadi yang terbesar di dunia.
Saat ini SWF Norwegia ini memiliki saham di 9.202 perusahaan publik yang tersebar di seluruh negara. Jumlah tersebut berarti SWF Norwegia menguasai 1,5% dari total saham global.
Beberapa saham-saham yang dibeli oleh SWF Norwegia antara lain saham seperti Apple dan Samsung.
Menariknya lagi SWF Norwegia tersebut juga berinvestasi di aset keuangan dalam negeri lho yaitu berupa saham dan obligasi baik pemerintah maupun korporasi.
Di RI investasi SWF Norwegia tersebut dialokasikan untuk aset ekuitas senilai US$ 1,87 miliar di 74 saham domestik dan US$ 3,07 untuk obligasi pemerintah RI serta obligasi korporasi milik PT Pertamina (Persero).
Dana Pensiun Pemerintah Norwegia yang dikelola oleh NBIM pada tahun 2019 yang diinvestasikan ke saham RI mayoritasnya proporsinya dialokasikan ke saham-saham perusahaan berfundamental baik dan merupakan blue chip di Indonesia seperti BBRI (Bank BRI), BMRI (Mandiri), BBNI (BNI), TLKM (Telkom) dan BBCA (BCA).
(twg/twg)