
Bos Garuda: Industri Penerbangan Baru Pulih 2024

Jakarta, CNBC Indonesia - Keterpurukan yang dialami oleh industri penerbangan di dunia karena adanya pembatasan pergerakan manusia akibat pandemi Covid-19 diperkirakan baru akan bangkit pada 2024 mendatang.
Bahkan diperkirakan kondisi ini masih akan membuat banyak perusahaan penerbangan mengalami kebangkrutan.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Irfan Setiaputra mengatakan banyak analis menyebut bahwa industri penerbangan baru akan membaik dalam jangka waktu 24-48 bulan ke depan. Membaik ini dalam artian kembali ke posisi 2019 sebelum pandemi terjadi.
"Diharapkan recovery ini secepatnya kembali kondisi 2019 pada 2022 tetapi mayoritas percaya ini baru akan kembali di tahun 2024," kata Irfan secara virtual, Selasa (6/10/2020).
Lambatnya terjadi recovery pada industri ini menyebabkan bakal banyaknya perusahaan-perusahaan sejenis yang akan tumbang dan menyatakan pailit karena drastisnya penurunan penerbangan ini.
Dia mengungkapkan, dalam kondisi saat ini sebagian besar penumpang Garuda masih melakukan wait and see untuk kembali terbang, dalam waktu hingga 3-6 bulan ke depan. Namun demikian, perusahaan tak bisa menunggu untuk menunda penerbangan dalam waktu tersebut.
Bahkan, tahun ini perusahaan kehilangan pendapatan mencapai US$ 200 juta-US$ 250 juta dari penerbangan umroh dan haji yang biasanya dilakukan setiap tahun.
Untuk mengantisipasi penurunan kinerja yang lebih dalam, perusahaan memilih langkah untuk mengurangi frekuensi penerbangan dan berfokus pada pernerbangan repatriasi warga negara, baik warga negara asing maupun warga negara Indonesia.
"Kadang orang lupa kalau bagian bawah pesawat itu bisa digunakan untuk mengangkut barang. Dan atas izin dari Kementerian Perhubungan kita juga diizinkan untuk meletakkan barang di kursi asalkan beratnya tidak lebih dari 70 kilogram," jelas dia.
Sejalan dengan itu perusahaan terus memperbesar bisnis kargonya lantaran pergerakan barang justru lebih besar dibandingkan pergerakan orang dalam kondisi saat ini. Bahkan, perusahaan sudah membuka dua penerbangan internasional khusus kargo dengan tujuan Manado-Jepang dan Makassar-Singapura.
"Kta melakukan opening charter, banyak sekali charter pesawat," imbuh dia.
Langkah lainnya yang dilakukan perusahaan adalah membuka rute-rute baru di dalam negeri.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tutup Operasi, Hal Terburuk Yang Harus Dihadapi Airlines