Internasional

Kabar Baik Moody's: Bisnis Airlines Pulih, Prospek Positif!

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
11 May 2021 17:35
Dok. Angkasa Pura 2
Foto: Dok. Angkasa Pura 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan pemeringkat global, Moody's Investor Service, merevisi prospek atau outlook industri penerbangan global yang semula negatif menjadi positif.

Keputusan merevisi prospek industri airlines global ini ini diambil terlepas dari rekor tingkat infeksi harian yang tinggi di India, pembatasan perjalanan di negara-negara dengan lalu lintas dalam jumlah besar ke dan dari India, dan lockdown yang sedang berlangsung di beberapa negara akibat pandemi Covid-19.

Perubahan ini mencerminkan ekspektasi lembaga pemeringkatan tersebut akan peningkatan perjalanan menggunakan pesawat selama 12-18 bulan ke depan, dimulai dari paruh kedua tahun 2021 hingga tahun 2022.

Pemulihan telah terjadi dalam permintaan perjalanan domestik AS yang dimulai pada Maret 2021 lalu.

Pemulihan ini merupakan hasil kombinasi dari suksesnya penyelenggaraan vaksinasi dan luasnya wilayah geografis AS yang memungkinkan terjadinya peningkatan permintaan terhadap perjalanan domestik.

Moody's juga mengatakan ketika kondisi di pasar lain membaik dan hambatan untuk bepergian turun, kondisi yang saat ini terjadi di pasar AS akan terulang secara global, akan tetapi dalam kerangka waktu yang berbeda.

Saat ini masing-masing dari delapan maskapai AS yang memperoleh pemeringkatan dari Moody's telah mencapai 80% dari kapasitas penerbangan domestik AS tahun 2019.

Tidak hanya AS, pemulihan kapasitas penerbangan domestik juga terjadi di negara-negara lain, seperti China yang diproyeksikan kapasitas penerbangan pada semester pertama tahun ini lebih dari 100% kapasitas tahun 2019 lalu.

Kapasitas penerbangan domestik masing-masing negara pada pertengahan tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2019Foto: Kapasitas penerbangan domestik masing-masing negara pada pertengahan tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2019
Kapasitas penerbangan domestik masing-masing negara pada pertengahan tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2019

Sebelumnya, tingginya tingkat infeksi di beberapa negara Eropa dan ketersediaan vaksin dengan jumlah terbatas mengakibatkan pembatasan perjalanan sehingga tidak terdapatnya lonjakan permintaan penerbangan di Eropa.

Akan tetapi jika laju vaksinasi yang mencapai 2,75 juta per hari di Uni Eropa dapat dipertahankan hingga beberapa bulan ke depan, pelonggaran pembatasan perjalanan antara negara-negara Uni Eropa dan juga untuk kedatangan ke Uni Eropa bisa saja terjadi.

Disahkannya sertifikat vaksinasi di Uni Eropa sebagai izin bepergian alias 'paspor' kesehatan bagi para pelancong juga dapat menjadi awal pemulihan pasar penerbangan Uni Eropa.

Moody's memperkirakan pada pertengahan 2021, kapasitas penerbangan Uni Eropa mencapai 45% dari kapasitas tahun 2019.

Perubahan ini bisa saja mengalami revisi kembali di masa depan. Moody mengatakan akan mempertimbangkan untuk mengubah prospek menjadi stabil jika pertumbuhan tahunan permintaan perjalanan udara di seluruh pasar utama, diukur dengan persentase perubahan dalam RPK (Revenue Passenger Kilometer), melambat di bawah 15%.

Moody's juga akan mengubah prospek menjadi negatif jika permintaan perjalanan udara mengalami penurunan.

Salah satu faktor utama utama yang bisa menyebabkan penurunan permintaan hingga tahun 2023 adalah kurangnya kemanjuran vaksin terhadap varian virus korona baru di masa depan.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pangkas Karyawan, Efisiensi Industri Aviasi Saat 'Turbulensi'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular