Genjot Bisnis Gula, Grup Salim Merger 2 Anak Usaha di Brasil

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
02 October 2020 20:30
Axton Salim
Foto: Axton Salim/CNBC Indonesia/Arys Aditya

Jakarta, CNBC Indonesia - Grup Salim lewat Indofood Agri Resources Ltd, anak perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), yang tercatat di Bursa Efek Singapura (SGX-ST) melakukan reorganisasi bisnis dengan menggabungkan dua anak usahanya yang bergerak di bisnis pengolahan tebu dan gula di Brasil.

Dua anak usaha yang akan dimerger yakni Companhia Mineira de Açúcar e Álcool Participações (CMAA) dan Canápolis Holding SA (Canápolis).

Dalam keterangan resmi perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat ini (2/10), Mark Julian Wakeford
, Chief Executive Officer dan Direktur Eksekutif Indofood Agri (IndoAgri) mengatakan tujuan merger ini ialah untuk menyatukan aset-aset perusahaan dalam satu struktur badan hukum.

Canápolis akan digabungkan (merger) dengan CMAA, termasuk pengalihan kedua entitas anak yang dimiliki sepenuhnya oleh Canápolis, yaitu Canápolis Açúcar e Etanol (UCP) dan Terra Forte Empreendimentos e Participações SA (Terra Forte).

Sebagai imbalan atas pengalihan tersebut, CMAA akan menerbitkan saham baru kepada pemegang saham Canápolis, yaitu IndoAgri Brazil dan JF Family Entity 3.

CMAA dimiliki oleh IndoAgri Brazil Participações Ltda (IndoAgri Brazil) yang merupakan entitas anak yang dimiliki sepenuhnya oleh IndoAgri sebesar 35%. Sisa saham CMAA dipegang Ápia SP Participações SA (JF Family Entity 1) dan JFLIM Participações S/A (JFLIM) dengan komposisi kepemilikan masing-masing sebesar 35% dan 30%.

JFLIM dimiliki 50% oleh Rio Grande Investment Pte Ltd, bagian dari Grup Salim.

Manajemen mengungkapkan besaran nilai merger Canapolis ke dalam CMAA yakni sebesar R$206,5 juta atau setara dengan US$ 36,7 juta atau Rp 546,32 miliar (kurs sekitar Rp 14.900/US$).

Adapun nilai valuasi berdasarkan penilaian independen oleh DATAGRO and BF Capital (penilai independen yang ditunjuk oleh CMAA) pada Juli 2020, yaitu sekitar R$413,0 juta atau setara US$ 73,4 juta atau sekitar Rp 1 triliun.

Rencana merger ini ditargetkan akan selesai sebelum 31 Desember 2020.

"Setelah pengalihan, CMAA kan dimiliki oleh JF Family, IndoAgri Brazil dan Rio Grande dengan komposisi kepemilikan saham sebesar 50%, 36,21% dan 13,79%," tulis manajemen.

Profil CMAA dan Canápolis

Dalam prospektus yang disampaikan, saham CMAA dimiliki oleh IndoAgri Brazil (anak usaha IndoAgri), JF Family Entity 1, dan JFLIM dengan komposisi kepemilikan masing-masing sebesar 35%, 35% dan 30%.

JFLIM merupakan perusahaan patungan antara Marseille FIP (JF Family Entity 2) dengan Rio Grande, bagian dari Grup Salim, dengan komposisi kepemilikan 50:50.

Dengan demikian, JF Family Entity 1 dan JF Family Entity 2 memiliki kepentingan efektif agregat (secara langsung dan tidak langsung) sebesar 50% di CMAA, sedangkan Rio Grande memiliki kepentingan efektif secara tidak langsung sebesar 15% di CMAA.

Adapun Canápolis adalah perusahaan patungan antara IndoAgri Brazil dengan JF Investmentos SA (JF Family Entity 3), dan bersama-sama JF Family Entity 1 dan JF Family Entity 2 disebut "JF Family" dengan komposisi kepemilikan 50:50.

Secara binsis, CMAA memiliki dua entitas anak yang dimiliki sepenuhnya, yaitu Vale do Tijuco Açúcar e Álcool SA (UVT) dan Vale do Pontal Açucar e Etanol Ltda (UVP).

UVT dan UVP merupakan perusahaan yang bergerak di bidang budi daya dan pengolahan tebu, serta produksi dan pemasaran etanol maupun gula.

Saat ini, UVT dan UVP masing-masing mengoperasikan satu pabrik di Minas Gerais, Brasil dengan kapasitas penggilingan tebu sebesar 4,5 juta ton dan 2,5 juta ton per tahun.

Selain itu, UVT dan UVP juga memiliki lahan dengan hak milik masing-masing seluas 2.481 hektare dan 1.012 hektare.

Sementara itu, Canápolis memiliki dua entitas anak yang dimiliki sepenuhnya, yaitu Canápolis Açúcar e Etanol SA (UCP) dan Terra Forte.

UCP mengoperasikan satu pabrik di Minas Gerais, Brasil dengan kapasitas penggilingan tebu sebesar 1,8 juta ton, sedangkan Terra Forte memiliki lahan dengan hak milik seluas 5.881 hektare.

Dengan demikian, CMAA dan Canápolis memiliki total kapasitas penggilingan tebu sebesar 8,8 juta ton dan memiliki lahan dengan hak milik secara keseluruhan seluas 9.374 hektare.

"Masing-masing pabrik yang dimiliki oleh UVT, UVP dan UCP berlokasi di Minas Gerais, Brasil, dengan lokasi yang saling berdekatan, sehingga dapat menjadi kesatuan yang kuat untuk menciptakan sinergi operasional dan manajemen yang baik," tulis manajemen IndoAgri.

Reorganisasi

Selain Canápolis akan digabungkan dengan CMAA, reorganisasi anak-anak usaha IndoAgri di Brasil ini dilakukan juga pengalihan saham Livakovic Participações SA (Sugarcane Newco) ke CMAA.

Sugarcane Newco adalah perusahaan patungan antara JF Family Entity 2 dan Rio Grande dengan komposisi kepemilikan 50:50.

Perusahaan ini memiliki tebu tertanam seluas 5.984 hektare di atas lahan milik pihak ketiga yang rata-rata berjarak 20 kilometer dari pabrik UVT.

Sugarcane Newco telah mendantangani kontrak perjanjian dengan CMAA untuk memasok tebu kepada UVT sesuai ketentuan komersial yang berlaku umum.

JF Family Entity 2 dan Rio Grande akan mengalihkan Sugarcane Newco ke CMAA, di mana sebagai imbalan atas pengalihan saham tersebut, CMAA akan menerbitkan saham baru kepada JF Family Entity 2 dan Rio Grande.

Adapun nilai valuasi Sugarcane Newco berdasarkan penilaian independen oleh DATAGRO dan BF Capital pada Agustus 2020, yaitu sekitar R$69,0 juta atau setara US$ 12,3 juta (Rp 183 miliar).

"Pengalihan Sugarcane Newco pada rencana reorganisasi akan meningkatkan posisi CMAA sebagai pemilik perkebunan tebu, sehingga mengurangi potensi risiko pasokan dan memberikan kesempatan bagi CMAA untuk memperoleh kepemilikan Sugarcane Newco tanpa transaksi tunai."

Satu kesepakatan dalam reorganisasi anak-anak usaha IndoAgri di Brasil yakni pemisahan operasional penggilingan tebu dan kepemilikan lahan dalam rangka memisahkan operasional penggilingan tebu dengan kepemilikan lahan oleh CMAA.

Manajemen IndoAgri pun menjelaskan bahwa alasan dilakukannya rencana reorganisasi (merger, pengalihan saham Sugarcane, dan pemisahan operasional tebu) adalah untuk mengkonsolidasi aset dan operasional kegiatan usaha gula di Brasil ke dalam satu struktur badan hukum, yaitu CMAA.

"Ini dilakukan untuk mempersiapkan pengembangan di masa mendatang, dan mengkonsolidasi kepemilikan lahan dengan hak milik oleh CMAA dan Terra Forte dalam satu entitas baru, yaitu Real Estate Newco, yang dapat memberikan akses pendanaan bagi Grup yang didukung dengan hak milik lahan sebagai jaminan."

Dalam keterbukaan itu pun dijelaskan beberapa nama petinggi Grup Salim yang mempunyai kepentingan dalam transaksi ini yakni Axton Salim, Anthoni Salim, dan Tjhie Tje Fie.

Axton Salim, adalah Direktur Non-Eksekutif IndoAgri yang juga putra dari bos INDF yakni Anthoni Salim yang merupakan pengendali IndoAgri.

Sementara itu, Tjhie Tje Fie, adalah Direktur Non-Eksekutif IndoAgri dan nominee dari Indofood Singapore Holdings Pte Ltd (ISHPL).

ISHPL merupakan perusahaan di mana Grup Salim memiliki deemed shareholding interest atas IndoAgri.

"Selain yang telah disebutkan dalam pengumuman ini, direksi atau pemegang saham pengendali IndoAgri tidak memiliki kepentingan, baik secara langsung maupun tidak langsung atas transaksi ini," tulis manajemen.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Caplok Pinehill Rp 42 T, dari Mana Indofood Dapat Dana?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular