
Katanya RI Resesi? Kok Rupiah Menguat?

Selain itu, hari ini investor juga terlihat enggan bermain aman. Ini sudah terlihat di bursa saham New York yang ditutup menguat. Dini hari tadi waktu Indonesia, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup naik 0,13%, S&P 500 bertambah 0,53%, dan Nasdaq Composite melesat 1,42%.
Perkembangan pembahasan stimulus fiskal di AS yang positif mendongkrak optimisme pasar. Pemerintah mengajukan paket stimulus baru bernilai US$ 1,6 triliun sementara kubu Partai Demokrat di House of Representatives (salah satu dari dua kamar legislatif yang membentuk Kongres AS) mengedepankan proposal bernilai US$ 2,2 triliun.
Melalui voting di House, akhirnya paket Demokrat yang diloloskan dengan suara 2014 berbanding 2017. Hasil itu akan dibawa ke Senat.
Namun sepertinya jalan menuju kesepakatan di Senat akan terjal, karena pimpinan Partai Republik di Senat Mitch McConnell menilai paket usulan Demokrat tersebut berlebihan.
Bahkan nada pesimisme muncul dari kalangan Demokrat sendiri. "Paket ini adalah hasil partisan yang tidak akan menjadi UU," tegas Abigail Spanberger, Anggota House dari Demokrat yang menolak, seperti dikutip dari Reuters.
Akan tetapi, setidaknya sudah ada langkah maju. Ekonomi AS memang masih membutuhkan rangsangan dari pemerintah, terutama pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT).
"Semua mata mengarah kepada stimulus, dan bola sekarang berada di tangan Kongres. Kami tetap yakin bahwa mereka semakin dekat (menuju kesepakatan), tetapi babak terakhir memang yang paling sulit," kata Ryan Detrick, Senior Market Strategist di PL Financials yang berbasis di North Carolina, seperti diberitakan Reuters.
(aji/aji)