Heroik! Rebound di Sesi II, IHSG Pangkas Koreksi

Tri Putra, CNBC Indonesia
30 September 2020 15:36
Laju bursa saham domestik langsung tertekan dalam pada perdagangan hari ini, Kamis (10/9/2020) usai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan akan memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai Senin pekan depan.

Sontak, investor di pasar saham bereaksi negatif. Indeks Harga Saham Gabungan anjlok lebih dari 4% ke level 4.920,61 poin. Investor asing mencatatkan aksi jual bersih Rp 430,47 miliar sampai dengan pukul 10.18 WIB.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu(30/9/20) berhasil rebound memangkas koreksinya setelah ditutup 'hanya' terkoreksi 0,19% di angka 4.870,03. Diketahui IHSG sempat anjlok parah 0,77% setelah debat kepresidenan Amerika Serikat (AS)

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 626 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 7 triliun.

Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan jual bersih sebesar Rp 109 miliar dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 232 miliar.

Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) dengan beli bersih sebesar Rp 23 miliar dan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) dengan net buy sebesar Rp 31 miliar.

Bursa di kawasan Asia sendiri terpantau bervariatif, Nikkei di Jepang terdepresiasi 1,50%,Hang Seng Index di Hong Kong naik 0,79%, sedangkan Indeks STI di Singapura anjlok 0,17%.

Kabar buruk datang dari Amerika Serikat (AS), setelah Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan negara bagian kembali memperlihatkan tren kenaikan angka kasus positif dari jumlah tes yang mencapai angka 3%, pertama kali dalam sebulan terakhir.

Di sisi lain, prospek perang dagang kian panas setelah Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) mengizinkan Uni Eropa memberlakukan tarif pada barang-barang AS senilai US$ 4 miliar sebagai balasan atas subsidi pembuat pesawat asal AS, Boeing Co.

Penaikan tarif tersebut memperburuk prospek perekonomian dunia karena berujung pada peningkatan biaya dalam supply-chain kedua negara, tatkala perang dagang AS-China kian memanas karena AS mengabaikan keputusan WTO dan ngotot berperang tarif lawan China.

"WTO sama sekali tidak memadai untuk menghentikan praktik teknologi berbahaya China," kata Perwakilan Dagang Robert Lighthizer, sebagaimana ditulis Reuters.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump baru saja menyelesaikan debatnya dengan calon presiden partai demokrat Joe Biden. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh kedua belah pihak untuk saling serang. Selama 90 menit debat kepresidenan yang akan dilangsungkan 3 kali tersebut, kedua calon presiden terus menerus menyela satu sama lain.

Perdebatan sengit kedua calon mulai dari penanganan kasus corona, Calon Hakim Agung, perekonomian, hingga saling serang hal-hal yang tidak berhubungan dengan debat seperti keluarga masing-masing calon.

Ketidakjelasan debat pertama ini membuat para pelaku pasar galau sebab, tentu saja investor berharap debat ini akan mempercerah siapa kira-kira kandidat presiden AS selanjutnya, sehingga pasar tidak perlu berlama-lama menunggu hasil pemilihan elektoral.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular