
Kejutan! Produksi Industri Singapura Melesat, Dolarnya Kuat

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (25/9/2020).
Data ekonomi Singapura yang menunjukkan kejutan membuat mata uangnya jadi kuat pada hari ini.
Melansir data Refinitiv, dolar Singapura hari ini menguat 0,65% ke Rp 10.860,55/SG$ di pasar spot.
Dalam 4 hari perdagangan di pekan ini, mata uang Negeri Merlion ini melemah 2 kali dan menguat 2 kali. Sehingga jika penguatan cukup tajam mampu dipertahankan hingga penutupan nanti, maka dolar Singapura akan membukukan penguatan mingguan.
Badan Pengembangan Ekonomi Singapura hari ini melaporkan produksi industri melesat 13,7% year-on-year (YoY) di bulan Agustus, setelah mengalami penurunan 7,6% YoY di bulan sebelumnya.
Produksi industri tersebut bahkan sudah menurun dalam 3 bulan beruntun, akibat pandemi penyakit virus corona (Covid-19).
Kenaikan produksi industri di bulan Agustus jauh di atas konsensus Trading Economics sebesar 4,6% YoY.
Badan tersebut mengatakan pertumbuhan tajam tersebut didorong oleh sektor elektronik, dengan penguatan menguat 44,2% YoY. Jika tidak memasukkan sektor biomedis yang volatil, produksi industri bahkan mencatat kenaikan 15,3% YoY.
Data ini tentunya memberikan angin segar bagi Singapura, setelah data yang dirilis sebelumnya menunjukkan deflasi yang berkelanjutan.
Bank sentral Singapura (Monetary Authority of Singapore/MAS) pada Rabu (23/9/2020) melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang kembali menunjukkan deflasi. IHK inti dilaporkan -0,3% year-on-year (YoY) di bulan Agustus, dari bulan sebelumnya -0,4% YoY.
Dengan demikian, Singapura sudah mengalami deflasi dalam 7 bulan beruntun, menjadi yang paling parah dalam 2 dekade terakhir.
IHK yang masih terus menurun memberikan gambaran roda perekonomian masih berputar dengan lambat di Negeri Merlion, sehingga pemulihan ekonomi dari resesi akibat pandemi Covid-19 kemungkinan akan berlangsung lama.
MAS memprediksi sepanjang tahun ini IHK inti akan berada di kisaran -1% sampai 0%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kurs Dolar Singapura Pagi Jeblok Siang Naik, Ini Penyebabnya!
