
Vaksin China Sukses, Bakal Bawa IHSG Lompat Sesi II?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi pertama akhir pekan Jumat (25/9/20) ditutup hijau 1,44% di angka 4.912,55 setelah kabar kesuksesan uji coba vaksin Sinovac oleh WHO membuat optimis para pelaku pasar
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 266 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 4,1 triliun.
Kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan mengatakan vaksin virus corona (Covid-19) buatan China telah terbukti berhasil dalam uji klinis.
Untuk itu, WHO akan memastikan vaksin dapat didistribusikan secara merata ke semua penjuru dunia.
"WHO bekerja untuk memastikan akses yang adil terhadap vaksin Covid-19 secara global, percaya bahwa ini adalah cara tercepat untuk mengakhiri pandemi dan mempercepat pemulihan ekonomi global. Vaksin China dapat membantu mewujudkan tujuan itu dalam waktu dekat karena beberapa vaksin telah terbukti berhasil dalam uji klinis," kata Swaminathan, dilaporkan televisi China CGTN, dikutip Jumat (25/9/2020).
Beberapa data ekonomi yang dirilis di AS juga mempengaruhi sentimen pasar. Klaim tunjangan pengangguran dilaporkan sebanyak 870 ribu orang dalam sepekan yang berakhir 19 September, lebih banyak dari estimasi Dow Jones 850 ribu klaim.
Sementara itu penjualan rumah baru dilaporkan lebih dari 1 juta unit di bulan Agustus, lebih banyak dari estimasi ekonom yang disurvei Dow Jones sebanyak 898 ribu unit.
Data yang bervariasi tersebut turut memicu pergerakan liar Wall Street kemarin.
"Investor memperhatikan seperti apa pemulihan ekonomi dalam beberapa bulan ke depan. Beberapa bagian ekonomi bekerja dengan baik, tetapi beberapa sektor juga kembali melambat," kata Megan Horneman, direktur strategi portofolio di Verdence Capital Advisors, sebagaimana dilansir CNBC International.
Selain itu, stimulus fiskal yang dinanti-nanti juga tak kunjung ada titik terang. Partai Demokrat dilaporkan akan menyiapkan paket stimulus senilai US$ 2,4 triliun dan akan di-voting pada pekan depan. Tetapi nilai tersebut jauh lebih besar ketimbang nilai yang akan disetujui Partai Republik dan pemerintah AS. Sehingga ada kemungkinan stimulus kembali mandek.
Tanpa stimulus fiskal, Goldman Sachs kini memproyeksikan pertumbuhan ekonomi AS sebesar 3% di kuartal IV-2020, turun dari proyeksi sebelumnya sebesar 6%.
Analisis Teknikal
![]() IHSG Teknikal |
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG baru saja menembus area pivot sehingga berada di batas atas dengan BB yang cenderung menyempit maka pergerakan IHSG selanjutnya cenderung naik atau terapresiasi.
Untuk mengubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 4.939 apabila level ini ditembus IHSG berpotensi terbang ke level 4.950. Sementara untuk melanjutkan tren bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 4.887.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI berada di area 45, yang menunjukkan belum adanya indikator jenuh beli akan tetapi pergerakan RSI terkonsolidasi naik setelah menyentuh level jenuh jual sehingga biasanya menandakan pergerakan IHSG selanjutnya akan cenderung terapresiasi.
Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di area batas atas, maka pergerakan selanjutnya cenderung bullish atau terapresiasi. Hal ini juga terkonfirmasi dengan munculnya indikator RSI yang terkonsolidasi naik.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Deretan Saham yang Diborong & Dilepas Asing di Semester I