
Hore! Vaksin China Sukses Bawa IHSG Terbang 1,5% Sesi I

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi pertama akhir pekan Jumat (25/9/20) ditutup hijau 1,44% di angka 4.912,55 setelah kabar kesuksesan uji coba vaksin Sinovac oleh WHO membuat optimis para pelaku pasar
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 266 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 4,1 triliun.
Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan jual bersih sebesar Rp 126 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 30 miliar.
Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TOWR) dengan beli bersih sebesar Rp 8 miliar dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dengan net buy sebesar Rp 13 miliar.
Selanjutnya bursa di kawasan Asia terpantau hijau, Nikkei di Jepang terapresiasi 0,49%, Hang Seng Index di Hong Kong turun 0,21%, sedangkan Indeks STI di Singapura terbang 0,45%.
Kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan mengatakan vaksin virus corona (Covid-19) buatan China telah terbukti berhasil dalam uji klinis.
Untuk itu, WHO akan memastikan vaksin dapat didistribusikan secara merata ke semua penjuru dunia.
"WHO bekerja untuk memastikan akses yang adil terhadap vaksin Covid-19 secara global, percaya bahwa ini adalah cara tercepat untuk mengakhiri pandemi dan mempercepat pemulihan ekonomi global. Vaksin China dapat membantu mewujudkan tujuan itu dalam waktu dekat karena beberapa vaksin telah terbukti berhasil dalam uji klinis," kata Swaminathan, dilaporkan televisi China CGTN, dikutip Jumat (25/9/2020).
Bursa saham AS (Wall Street) bergerak liar pada perdagangan Kamis waktu setempat, tetapi di akhir perdagangan mampu membukukan penguatan.
Indeks Dow Jones di awal perdagangan menguat lebih dari 300 poin, sebelum berbalik melemah 226 poin. Di akhir perdagangan, Dow Jones berhasil menguat 52,31 poin atau 0,2% ke 26.815,44.
Indeks S&P 500 menguat 0,3% ke 3.246,49, dan Nasdaq naik 0,4% ke 10.672,27.
Beberapa data ekonomi yang dirilis di AS juga mempengaruhi pergerakan Wall Street. Klaim tunjangan pengangguran dilaporkan sebanyak 870 ribu orang dalam sepekan yang berakhir 19 September, lebih banyak dari estimasi Dow Jones 850 ribu klaim.
Sementara itu penjualan rumah baru dilaporkan lebih dari 1 juta unit di bulan Agustus, lebih banyak dari estimasi ekonom yang disurvei Dow Jones sebanyak 898 ribu unit.
Data yang bervariasi tersebut turut memicu pergerakan liar Wall Street kemarin.
"Investor memperhatikan seperti apa pemulihan ekonomi dalam beberapa bulan ke depan. Beberapa bagian ekonomi bekerja dengan baik, tetapi beberapa sektor juga kembali melambat," kata Megan Horneman, direktur strategi portofolio di Verdence Capital Advisors, sebagaimana dilansir CNBC International.
Selain itu, stimulus fiskal yang dinanti-nanti juga tak kunjung ada titik terang. Partai Demokrat dilaporkan akan menyiapkan paket stimulus senilai US$ 2,4 triliun dan akan di-voting pada pekan depan. Tetapi nilai tersebut jauh lebih besar ketimbang nilai yang akan disetujui Partai Republik dan pemerintah AS. Sehingga ada kemungkinan stimulus kembali mandek.
Tanpa stimulus fiskal, Goldman Sachs kini memproyeksikan pertumbuhan ekonomi AS sebesar 3% di kuartal IV-2020, turun dari proyeksi sebelumnya sebesar 6%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000