Mau Balas Dendam, tapi IHSG Tampaknya Kurang Tenaga

Tri Putra, CNBC Indonesia
25 September 2020 09:20
Laju bursa saham domestik langsung tertekan dalam pada perdagangan hari ini, Kamis (10/9/2020) usai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan akan memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai Senin pekan depan.

Sontak, investor di pasar saham bereaksi negatif. Indeks Harga Saham Gabungan anjlok lebih dari 4% ke level 4.920,61 poin. Investor asing mencatatkan aksi jual bersih Rp 430,47 miliar sampai dengan pukul 10.18 WIB.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan Senin (21/9/20) dibuka hijau 0,52% di angka 4.867,96. Selang 10 menit penguatan IHSG terpangkas ke angka 0,23% 4.853,56/

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 45 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 818 miliar.

Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan jual bersih sebesar Rp 39 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 13 miliar.

Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Astra Internasional Tbk (ASII) dengan beli bersih sebesar Rp 2 miliar dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan net buy sebesar Rp 13 miliar.

Selanjutnya bursa di kawasan Asia terpantau hijau, Nikkei di Jepang terapresiasi 0,66%,Hang Seng Index di Hong Kong naik 0,56%, sedangkan Indeks STI di Singapura terbang 0,50%.

Bursa saham AS (Wall Street) bergerak liar pada perdagangan Kamis waktu setempat, tetapi di akhir perdagangan mampu membukukan penguatan. 

Indeks Dow Jones di awal perdagangan menguat lebih dari 300 poin, sebelum berbalik melemah 226 poin. Di akhir perdagangan, Dow Jones berhasil menguat 52,31 poin atau 0,2% ke 26.815,44.

Indeks S&P 500 menguat 0,3% ke 3.246,49, dan Nasdaq naik 0,4% ke 10.672,27.

Beberapa data ekonomi yang dirilis di AS juga mempengaruhi pergerakan Wall Street. Klaim tunjangan pengangguran dilaporkan sebanyak 870 ribu orang dalam sepekan yang berakhir 19 September, lebih banyak dari estimasi Dow Jones 850 ribu klaim.

Sementara itu penjualan rumah baru dilaporkan lebih dari 1 juta unit di bulan Agustus, lebih banyak dari estimasi ekonom yang disurvei Dow Jones sebanyak 898 ribu unit.

Data yang bervariasi tersebut turut memicu pergerakan liar Wall Street kemarin.

"Investor memperhatikan seperti apa pemulihan ekonomi dalam beberapa bulan ke depan. Beberapa bagian ekonomi bekerja dengan baik, tetapi beberapa sektor juga kembali melambat," kata Megan Horneman, direktur strategi portofolio di Verdence Capital Advisors, sebagaimana dilansir CNBC International.

Selain itu, stimulus fiskal yang dinanti-nanti juga tak kunjung ada titik terang. Partai Demokrat dilaporkan akan menyiapkan paket stimulus senilai US$ 2,4 triliun dan akan di-voting pada pekan depan. Tetapi nilai tersebut jauh lebih besar ketimbang nilai yang akan disetujui Partai Republik dan pemerintah AS. Sehingga ada kemungkinan stimulus kembali mandek.

Tanpa stimulus fiskal, Goldman Sachs kini memproyeksikan pertumbuhan ekonomi AS sebesar 3% di kuartal IV-2020, turun dari proyeksi sebelumnya sebesar 6%.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular