Simak 7 Kabar Pasar, Penting Buat Bekal Cari Cuan Hari Ini

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
25 September 2020 08:06
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia  Anjlok
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

5. Buka-bukaan Staf Erick Soal Antam Garap Gunung Emas Rp 200 T

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) disebut bakal mengelola bekas lahan tambang PT Freeport Indonesia di Papua, yakni Blok Wabu di Papua.

Hal ini disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI pada Selasa (22/09/2020). Lantas, apa yang melatarbelakangi pemerintah mendorong Antam mengelola lahan tambang tersebut?

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, mengatakan Blok Wabu ini memiliki cadangan emas besar dengan potensi US$ 14 miliar (sekitar Rp 200 triliun) dan memiliki luas sekitar 40.000 hektar. Bila ini dikelola Antam selaku BUMN, maka akan menguntungkan pemerintah juga.

"Satu sisi pemerintah tetap untung dengan masuknya Antam di blok ini, karena ada faktor penerimaan negara seperti pajak dan lainnya, tapi di sisi lain juga diuntungkan karena BUMN yang turun tangan (mengelola blok ini)," tutur Arya kepada CNBC Indonesia, Rabu (23/09/2020).

6. Perusahaan Crazy Rich Martua Sitorus Mau IPO di China Rp 30 T

Grup perusahaan agribisnis milik miliarder Asia, Martua Sitotus dan Kuok Khoon Hong, Wilmar International Limited yang tercatat di Bursa Singapura tengah mempersiapkan anak usahanya untuk melepas saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa China.

Anak usaha yang dimaksud yakni Yihai Kerry Arawana (YKA). Perusahaan tersebut berencana membidik dana IPO sebesar 13,9 miliar yuan atau setara US$ 2,06 miliar atau Rp 30,49 triliun dalam penawaran umum perdana.

Mengacu dokumen yang disebutkan Reuters, harga saham perdana YKA akan ditetapkan pada harga 25,70 yuan per saham atau Rp 56.000/saham (kurs Rp 2.182/yuan).

Martua adalah salah satu orang terkaya di Indonesia dan Asia. Kekayaan bersihnya dihitung oleh Forbes pada awal September ini mencapai US$ 1,9 miliar atau Rp 28 triliun (kurs Rp 14.800/US$).

7.Jualan di Pinggir Jalan, Seberapa Anjlok Bisnis Pizza Hut Cs?

Di tengah pandemi Covid-19, ada fenomena restoran besar terutama waralaba (franchise) yang pegawainya berjualan di pinggir jalan. Dua di antaranya yakni PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA), pemegang lisensi waralaba (franchisee/terwaralaba) Pizza Hut di Indonesia, dan Ta Wan yang dikelola PT Eatwell Culinary Indonesia.

Adapun McDonald's Indonesia (MCD) tidak ikut turun ke jalan untuk menjajakan produk makanan cepat sajinya seperti Pizza Hut dan Ta Wan. Sebagai informasi, lisensi MCD di Tanah Air dipegang oleh PT Rekso Nasional Food, anak usaha dari Rekso Group di bawah bendera PT Anggada Putra Rekso Mulia.

Kurniadi Sulistyomo, Corporate Secretary PZZA, sebelumnya sudah memaparkan dampak pandemi terhadap kondisi perusahaan.

Dia mengatakan perseroan masih melakukan pembatasan waktu dan jam untuk kegiatan usaha dan operasional outlet restoran serta pembatasan kapasitas tempat duduk (dine-in) di berbagai wilayah kabupaten atau kotamadya di Indonesia.

Akan tetapi, sampai saat ini perseroan belum melakukan PHK (pemutusan hubungan kerja), pemotongan gaji atau perumahan karyawan.

(hps/hps)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular