Muhyiddin & Anwar Rebutan Kursi PM, Bursa Malaysia Berjaya

Tri Putra, CNBC Indonesia
24 September 2020 16:47
People look at trading boards at a private stock market gallery in Kuala Lumpur, Malaysia May 14, 2018. REUTERS/Stringer
Foto: REUTERS/Stringer

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah tumbangnya bursa saham Asia pada perdagangan hari ini terdapat satu bursa yang berhasil berjaya. Adalah Kuala Lumpur Composite Index (KLCI) yakni indeks acuan bursa Negeri Jiran yang berhasil terbang 0,51% pada perdagangan hari ini meskipun sedang ada gejolak politik di dalam negeri setelah Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim mengatakan pemerintahan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin telah jatuh.

Apabila melihat secara kasat mata mungkin para pelaku pasar akan menganggap pasar merespons sentimen ini dengan positif, nyatanya tidak. Semenjak berita ini muncul ke permukaan kemarin (23/9/20) KLCI terpaksa terkoreksi 0,62% bahkan pada pembukaan perdangangan KLCI sempat betah di zona merah.

Kenaikan hari ini sendiri dipimpin oleh sektor kesehatan yang indeknya naik 5,81%. Pahlawan penyelamat KLCI sendiri adalah produsen sarung tangan Hartalega Holdings yang sahamnya berhasil terbang 9,79% dan mengerek naik indeks sebanyak 0,09%.

Produsen sarung tangan ini di untungkan oleh kabar bahwa di Benua Biru yakni Inggris akan kembali dilakukan lockdown sehingga para pelaku pasar menganggap APD terutama sarung tangan akan kembali meningkat permintaanya.

Masih galaunya para pelaku pasar dengan drama Game of Thrones ala Negeri Jiran ini sendiri ditunjukkan oleh mata uangnya ringgit yang tumbang akibat kisruh politik di Negeri Jiran. Ringgit kemarin melemah 0,48% melawan dolar AS, dan hari ini lanjut lagi 0,31% ke RM 4.165/US$. Sepanjang pekan ini, ringgit tidak pernah menguat melawan dolar AS. Dalam 4 hari perdagangan hingga saat ini, total pelemahan sebesar 1,3%.

Sementara melawan rupiah, ringgit kemarin melemah 0,28%, tetapi hari ini menguat tipis 0,08% ke Rp 3.558,75/RM. Maklum saja, rupiah sedang lesu, bahkan sejak kemarin.

Kemarin, drama politik Malaysia memasuki babak baru. Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim mengatakan pemerintahan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin telah jatuh.

Dirinya mengklaim sudah mengantongi suara mayoritas di Parlemen untuk membentuk pemerintahan. Audiensi bahkan akan dilakukan dengan Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, untuk pengesahan.

"Bukan, empat, lima atau enam (suara parlemen) tetapi mayoritas," katanya sebagaimana ditulis Malaysia Kini, Rabu (23/9/2020).

"Pemerintahan pimpinan (perdana menteri) Muhyiddin Yassin telah jatuh. Maklumat selanjutnya akan saya dapatkan setelah menghadap Baginda Agung (Raja) dalam masa terdekat. Insya-Allah," katanya.

Klaim itu muncul kurang dari tujuh bulan setelah Muhyiddin berkuasa. Muhyiddin menjadi PM setelah kekacauan politik yang menyebabkan runtuhnya pemerintahan Mahathir Mohamad.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular