
Rupiah Melemah 3 Hari Beruntun, Juara 3 (Terburuk) di Asia

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (24/9/2020), melanjutkan kinerja negatif 2 hari sebelumnya. Itu artinya hingga hari ini rupiah sudah hat-trick alias melemah 3 hari beruntun. Dolar AS memang sedang perkasa dalam beberapa hari terakhir, terbukti mayoritas mata uang utama Asia juga rontok pada hari ini.
Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan stagnan di level Rp 14.780/US$, tetapi tidak lama langsung melemah hingga 0,47% ke Rp 14.850/US$.
Posisi rupiah sedikit membaik di akhir perdagangan berada di level Rp 14.845/US$.
Melihat kinerja mata uang utama Asia lainnya, hanya peso Filipina dan yen Jepang yang menguat melawan dolar AS, itu pun sangat tipis. Hingga pukul 15:18 WIB, dolar Taiwan menjadi yang terburuk dengan pelemahan 0,65%, disusul rupee India 0,48%. Rupiah berada di urutan ketiga mata uang terburuk Asia.
Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Benua Kuning.
Sentimen pelaku pasar yang memburuk membebani rupiah pada hari ini. Kala sentimen sedang memburuk, aset-aset emerging market seperti rupiah akan kalah bersaing dengan aset negara maju seperti dolar AS.
Memburuknya sentimen pelaku pasar tercermin dari merosotnya bursa saham global. Bursa saham AS (Wall Street) mengawali perdagangan Rabu waktu setempat di zona hijau, tetapi di akhir perdagangan justru kembali ambrol. Aksi jual di sektor teknologi kembali menjadi pemicu merosotnya bursa dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia ini.
Ambrolnya kiblat busa saham dunia tersebut diikuti bursa saham Asia hari ini rupiah pun terpukul. Tidak hanya bursa saham, emas yang merupakan aset safe haven juga ikut merosot. Hal tersebut menunjukkan sentimen pelaku pasar memang sedang buruk pada hari ini.
