
Sri Mulyani Bilang RI Resesi, IHSG Masih Ragu Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (22/9/20) ditutup anjlok 1,31% di level 4.934,09. Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih Rp 668 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 6,8 triliun.
Sentimen utama perdagangan hari ini berasal dari dalam negeri, dimana menurut Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan Kementerian Keuangan mengubah proyeksi pertumbuhan ekonomi dari sebelumnya -1,1%-0,2% menjadi -1,7% hingga -0,6%. Perubahan outlook ini dilakukan melihat perkembangan ketidakpastian akibat pandemi yang terus berlangsung.
Pelemahan ekonomi ini terjadi karena masih lemahnya konsumsi masyarakat dengan total outlook 2020 konsumsi kita berarti pada kisaran kontraksi -2,1% hingga -1%.
Sekuritas ini menilai penurunan dan penjualan dari investor asing yang terjadi pada saat ini dinilai bagian dari penyesuaian harga terhadap penurunan ekspektasi. Menurunnya kepercayaan investor terhadap upaya pemerintah guna menangani dampak dari pandemic virus corona menjadi trigger terhadap aksi jual tersebut.
Sentimen lainnya masih berasal dari FinCEN files mungkin masih memberikan alasan bagi pasar untuk jualan.
Dari sisi global, Reliance Sekuritas Indonesia menyebutkan terjadi pelemahan saham di Wall Street setelah Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan ekonomi memiliki jalan panjang sebelum pulih sepenuhnya dan akan membutuhkan dukungan lebih lanjut.
Sementara itu, Presiden The Fed Chicago Charles Evans mencatat bahwa suku bunga bisa naik sebelum target inflasi tercapai.
Dari Inggris, Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan pembatasan baru yang kemungkinan akan berlangsung enam bulan dan mengatakan kepada orang-orang untuk bekerja dari rumah jika memungkinkan, dengan mengatakan negara itu berada pada "titik balik yang berbahaya" untuk virus Covid-19.
Untuk perdagangan hari ini, MNC Sekuritas menyebutkan IHSG diperkirakan akan terkoreksi kembali ke level 4.920-4.930 terlebih dahulu kemudian berpeluang menguat ke area 4.970-4.990. Namun, tetap waspadai bila IHSG terkoreksi agresif ke bawah 4.753 yang akan mengkonfirmasi terbentuknya wave [v] pada skenario biru ke arah 4.500-4.650.
Indeks diprediksi akan bergerak di kisaran support 4.920 dan 4.753 serta resisten di 5.187 dan 5.330.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Dibuka Hijau, IHSG Sempat Sentuh Rekor Lagi